TEMPO.CO, Riyadh - Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan pihaknya telah menahan 18 orang dalam operasi terkoordinasi di seluruh negeri. Dua tersangka berkewarganegaraan Iran dan Libanon, sedangkan 16 lainnya Arab Saudi.
Operasi itu dilakukan setelah kementerian "menerima informasi mengenai keterlibatan orang Saudi dan orang asing dalam kegiatan mata-mata untuk pemerintah asing."
Para tersangka "mengumpulkan informasi di instalasi-instalasi penting yang mereka berikan kepada negara" di mana mereka bekerja, kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mansour al-Turki, Selasa, 19 Maret 2013.
Hubungan Arab Saudi dan mitranya di Dewan Kerja Sama Enam Negara Teluk tegang dengan Iran. Sebabnya, negara itu mendukung protes oposisi Syiah di Bahrain. Seperti mitranya di Dewan Kerja Sama Enam Negara Teluk, Bahrain di bawah pemerintahan Sunni.
Berita soal penangkapan ini keluar setelah aktivis hak asasi manusia pada Selasa, 19 Maret 2013 melaporkan bahwa pasukan keamanan Saudi telah menangkap beberapa warga Syiah di seluruh negeri, termasuk dua ulama, untuk alasan yang tidak disebutkan.
Sejak awal 2011, ada protes secara sporadis dan bentrokan antara polisi dan warga Syiah, terutama di provinsi bagian timur negara itu. Warga Syiah mengeluhkan soal marginalisasi terhadap mereka.
Ada sekitar dua juta warga Syiah di kerajaan Sunni yang berpenduduk sekitar 27,5 juta orang ini.
TELEGRAPH | BBC | ABDUL MANAN