TEMPO.CO, Manila - Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan keprihatinannya setelah Filipina menyelenggarakan salah satu acara terbesar di dunia dalam promosi tembakau. Menurut penasihat senior Badan Kesehatan Dunia (WHO), Eigil Sorensen, badan-badan PBB di Filipina telah menulis kepada Presiden Benigno Aquino mengutip janji Manila untuk melarang iklan rokok, promosi, dan sponsor.
The ProTobEx Asia, demikian nama ekspo itu, seperti dijelaskan pada laman mereka, adalah untuk menampilkan inovasi terbaru dalam pembuatan dan pengolahan rokok dan kemasannya. Acara akan diadakan di sebuah ruang pameran indoor di distrik Pasay Manila pada 20-22 Maret.
Pemerintah Filipina menyatakan tidak berada di belakang acara ini.
Sorensen mencatat tahun ini adalah tahun kedua berturut-turut Filipina menjadi penyelenggara ajang tahunan tembakau. WHO mengatakan acara ini mengumpulkan beberapa produsen terbesar di dunia tembakau dan pengiklan.
Sorensen mencatat penurunan yang signifikan dalam jumlah perokok muda Filipina, satu dari 10 pada tahun 2011. Empat tahun sebelumnya, dua dari 10 empat anak muda Filipina merokok. Secara keseluruhan, perokok di Filipina berjumlah 14 juta orang. Sebanyak 10 kematian per jam di negeri ini berasal dari penyakit yang terkait dengan tembakau.
Tahun lalu, badan legislatif mengesahkan undang-undang baru secara substansial menaikkan pajak tembakau untuk membantu membiayai program kesehatan pemerintah. "Meskipun penurunan yang signifikan dalam prevalensi merokok di kalangan pemuda 13 sampai 15 tahun, epidemi tembakau di negara ini tetap menjadi masalah serius," kata Sorensen.
INQUIRER | TRIP B