TEMPO.CO, Paris - Prancis mengutuk serangan jet tempur Suriah ke perbatasan Libanon. Menurut pemerintah Prancis, gempuran udara pasukan Assad merupakan kekerasan yang serius terhadap pelanggaran wilayah negara.
"Serangan udara angkatan bersenjata rezim Suriah di teritori Libanon, di kawasan Arsal, merupakan kekerasan serius terhadap pelanggaran wilayah Libanon," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Phillipe Lalliot, dalam sebuah pernyataan.
Serangan jet tempur berlangsung beberapa jam setelah Damaskus memperingatkan bahwa pasukannya kemungkinan akan menggempur kawasan di luar negara yang menjadi basis pertahanan pemberontak.
Menteri Luar Negeri Suriah, Kamis, 14 Maret 2013, mengatakan ada sejumlah pemberontak oposisi masuk dari wilayah perbatasan sebelah utara Libanon ke dalam Kota Talkalakh, Suriah, pekan lalu.
"Suriah berharap Libanon mencegah kelompok teroris bersenjata menggunakan perbatasan sebagai titik lintasan. Sebab, target serangan mereka adalah rakyat Suriah dan melakukan pelanggaran wilayah Suriah," ujar Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pesan kepada pemerintah Libanon.
Kementerian mengatakan kesabaran Suriah telah habis. Meskipun demikian, "Pasukan Suriah akan tetap menahan diri untuk tidak menyerang geng pemberontak di wilayah Libanon." (Baca Berita Terhangat: Paus Fransiskus)
AL JAZEERAH | CHOIRUL
Baca juga
63 Orang Diare Usai Makan di Resto Terbaik Dunia
Mobil Bertenaga Kopi Pecahkan Rekor Dunia
Indonesia Mengundang Suriname ke Kongres Diaspora