TEMPO.CO, Bagdad - Ledakan bom mobil di pinggir jalan raya di distrik Syiah di luar Bagdad, ibu kota Irak, menewaskan sedikitnya 25 orang. Demikian keterangan petugas keamanan dan rumah sakit kepada wartawan, Selasa, 19 Maret 2013.
"Sekitar 100 orang cedera akibat serangan tersebut," kata sumber kepolisian kepada BBC.
Petugas keamanan langsung menuju tempat kejadian perkara setelah serangan yang berlangsung pada Selasa, 19 Maret 2013. "Petugas juga menutup sejumlah jalan untuk menjaga kemungkinan kejadian terburuk," kata seporang wartawan kepada kantor berita AFP.
Sebanyak 10 mobil diledakkan oleh pelaku bom bunuh diri. Beberapa saksi mata mengatakan satu bom meledak di tepi jalan raya disertai dua serangan bersenjata dan berlangsung di sekitar Ibu Kota Irak.
Insiden ini berlangsung beberapa jam menjelang malam peringatan 10 tahun invasi sekutu pimpinan Amerika Serikat untuk menggulingkan Presiden Saddam Hussein.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan Selasa. Tetapi kelompok sayap al-Qaeda Irak, Negara Islam Irak, pernah menyatakan bahwa mereka bersumpah akan terus menggelorakan perang melawan pasukan Amerika Serikat. Sejak tahun lalu, kelompok ini melakukan berbagai serangan mematikan, termasuk menyerang kompleks kementerian di Bagdad tengah.
Kekerasan di Irak menurun tajam dari puncaknya, tetapi beberapa kelompok Sunni tetap melanjutkan pemberontakannya terhadap pemerintahan yang dikuasai kelompok Syiah. Rata-rata lebih dari 300 orang terbunuh dalam sebulan.
AL JAZEERA | BBC | AL ARABIYA | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Di KPK, Djoko Susilo Mulai Singgung 'Restu Atasan'
FBR Buka Suara Soal Penyerangan Kantor Tempo
Jupe Tertangkap di Cibubur
Tak Punya Jago, PDIP Turunkan Puan ke Jawa Timur
Kisah Jenderal Djoko dan Kebun Binatang
Penyerang Kantor Tempo Menangis dan Minta Maaf