TEMPO.CO, Istanbul - Koalisi Nasional, kelompok oposisi Suriah, memilih Ghassan Hitto, seorang eksekutif komunikasi yang tinggal di Amerika Serikat selama beberapa dekade, sebagai perdana menteri di kawasan yang dikuasai pemberontak.
Hitto memenangi pemungutan suara dalam sebuah pemilihan yang diselenggarakan Koalisi Nasional di Istanbul, Turki, dengan mengantongi 35 suara dari 48 pemilih. Hal tersebut disampaikan anggota Koalisi, Hisham Marwa, Selasa dinihari waktu setempat, 19 Maret 2013, kepada para wartawan usai pemilihan.
Pemungutan suara berlangsung setelah sekitar 14 jam terjadi kebuntuan di antara 63 anggota Koalisi. Hitto dimajukan sebagai calon demi menjembatani kepentingan kelompok Islam dan liberal.
Sementara itu, anggota Koalisi lainnya dalam pemilihan itu menarik diri dari proses pemilihan. Hal ini menunjukkan telah terjadi perpecahan di antara kelompok oposisi.
Ketika pemilihan benar-benar dilaksanakan di aula konferensi, kotak suara dibuat secara transparan sehingga semua peserta bisa melihatnya. "Ini (pemilian) benar-benar demokratis," kata pemimpin Koalisi, Mouaz al-Khatib.
Hitto tiba di aula konferensi beberapa menit saat perhitungan suara dan bertemu dengan para hadirin. Selanjutnya ia bersalaman dengan para anggota Koalisi lainnya.
"Saya ucapkan banyak terima kasih kepada para pahlawan dan kaum revolusioner Suriah. Kami bersama kalian," ucap Hitto. Saat ditanya wartawan, apa prioritas pertama dalam pemerintahan sementaranya, dia mengatakan, "Kami akan membicarakan hal itu besok."
AL JAZEERA | CHOIRUL