TEMPO.CO, Teheran - Sebuah jet tempur Iran mencoba mencegat pesawat mata-mata tanpa awak Amerika Serikat, Predator, di atas wilayah Teluk. Namun, mereka mundur kembali setelah menghadapi dua pesawat militer Amerika. Demikian keterangan Pentagon kepada media, Kamis, 14 Maret 2013.
"Satu dari pesawat militer Amerika Serikat mengeluarkan tembakan peringatan ke jet Iran yang kemudian berhenti mengejar," kata juru bicara George Little dalam sebuah pernyataan.
Dalam aksi udara yang berlangsung pada Rabu, 13 Maret 2013, ujar juru bicara, tidak ada tembakan yang dikeluarkan. Menurut Pentagon, pesawatnya mengudara di atas perairan internasional.
Pada November 2012, jet tempur Iran menembaki Predator yang disambut protes oleh Amerika Serikat. Segera setelah insiden itu, Pentagon bersumpah akan terus menerbangkan pesawat pengintai di kawasan yang mereka sebut sebagai perairan internasional demi mengamankan pasukan Amerika Serikat di wilayah tersebut.
Little menegaskan, "Kami berhak melindungi aset militer kami, termasuk pasukan kami dan akan terus melanjutkannya."
Pada Desember 2011, Iran menangkap pesawat spionase tanpa awak supercanggih, Sentinel, setelah jatuh di wilayah Iran. Kejadian ini membuat malu Washington.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Harga Bawang Naik, SBY Kecewa terhadap 2 Menteri
Menteri Kesehatan Kritik Kartu Jakarta Sehat
Kursi Patah, Nudirman Munir Jatuh Terduduk
Tiga Wacana Jokowi Jadi Presiden
DitudingTerima 4 M, Saan: Membayangkan Saja Tidak
Sisi Kelam Paus Fransiskus Bergoglio