TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah bom meledak di Distrik Alawi, jantung ibu kota Irak, Bagdad, dekat kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia dan pusat kantor pemerintahan. Sebanyak 21 orang dikabarkan tewas akibat ledakan ini.
Namun, tak ada korban jiwa warga negara Indonesia dalam insiden ini. Menurut Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri Tatang Razak, ledakan tersebut menyebabkan kaca jendela KBRI pecah.
"Kebetulan saat itu duta besar dan staf sedang ada pertemuan di luar," kata Tatang ketika dihubungi, Jumat, 15 Maret 2013. Dia menyampaikan sampai saat ini korban luka-luka juga tidak ada. Pemerintah Indonesia belum berencana mengevakuasi WNI di sana.
Tatang menuturkan peristiwa ledakan bom di luar dugaan Indonesia. Soalnya, tempat di Bagdad yang dijadikan kedutaan itu relatif aman dibandingkan di tempat lain di Irak. Saat ini, kata Tatang, pemerintah dan kedutaan Indonesia dalam kondisi waspada.
Seperti yang dilansir Reuters, Kamis ,14 Maret 2013, polisi dan petugas medis yang berada di lokasi kejadian mengatakan ledakan ini juga melukai sedikitnya 50 orang. Ledakan ini diduga dipicu oleh konflik Sunni-Syiah di Irak.
SUNDARI
Berita Lainnya:
Jakarta Panas Pol, Ini Dua Sebabnya
Jokowi Ingin BUMD Jakarta seperti Temasek
SBY Kumpulkan Para Pemimpin Redaksi
Kisah Cinta Pertama Paus Fransiskus
'Jagal' Ancol Diduga Tak Sendirian Mutilasi Tonny