TEMPO.CO, Roma - Paus terpilih Jorge Mario Bergoglio--yang akan berjulukan Paus Francis--telah menghabiskan hampir seluruh kariernya di Argentina, mengawasi gereja-gereja di Amerika Selatan.
Uskup agung 76 tahun dari Buenos Aires ini ternyata mengantongi suara terbanyak kedua saat pemilihan paus tahun 2005, yang memutuskan Kardinal Joseph Ratzinger sebagai Paus Benedictus XVI. Bergoglio adalah Jesuit pertama yang terpilih sebagai paus.(baca:Jorge Mario Bergoglio Terpilih Sebagai Paus Baru)
Pakar kepausan, Christopher Bellitto, mengatakan kepada CBSNews.com bahwa dia terkejut atas terpilihnya Bergoglio. Tapi ia mencatat kredibilitas dan keunggulan Bergoglio pada kesederhanaan dalam melayani gereja dengan baik.
Bergoglio dikenal memodernisasi gereja Argentina yang terkenal paling konservatif di Amerika Latin. Bergoglio dikenal konservatif pada isu-isu spiritual. Dia menentang aborsi, pernikahan sesama jenis, dan mendukung selibat. Namun, menurut National Cathedral Reporter, "Dia bukan pembela hak istimewa klerikal, atau sensitif terhadap realitas pastoral."
Allen mencatat, pada tahun 2012, ia menyerang imam yang menolak untuk membaptis anak-anak yang lahir di luar nikah, menyebutnya sebagai bentuk "neo-klerikalisme yang ketat dan munafik".
Bergoglio juga bersimpati untuk korban HIV-AIDS. Menurut media ini, pada tahun 2001, Bergoglio mengunjungi rumah sakit untuk mencium kaki dari puluhan pasien AIDS.
Bergoglio, yang sering naik bus untuk bekerja, memasak makanan sendiri dan secara teratur mengunjungi daerah kumuh di ibu kota Argentina. Dia menganggap penjangkauan sosial, bukan pertempuran doktrinal, adalah pekerjaan utama gereja.
Ia menuduh kini banyak pemimpin gereja berlumur kemunafikan dan melupakan bahwa Yesus Kristus bergaul dengan penderita kusta dan makan dengan para pelacur. "Yesus mengajarkan kita cara lain. 'Keluarlah. Keluarlah dan bagikan kesaksian Anda, keluarlah dan berinteraksi dengan saudara Anda, pergi keluar dan berbagi, pergi keluar dan jadilah firman dalam tubuh serta semangat kita'," kata Bergoglio di Argentina tahun lalu.
Warisan Bergoglio sebagai kardinal termasuk upaya memperbaiki reputasi gereja yang kehilangan banyak pengikut karena secara terbuka menentang pembunuhan diktator Argentina 1976-1983. Dia juga bekerja untuk memulihkan pengaruh politik tradisional gereja dalam masyarakat. Namun ia secara terang-terangan juga mengkritik Presiden Cristina Kirchner terkait berbagai isu, mulai dari pernikahan gay hingga pembagian kontrasepsi gratis untuk semua orang.
CBS | TRIP B
Berita terkait
115 Kardinal Ikuti Proses Pemilihan Paus Baru
Paus Francis Menelepon Benedictus Usai Terpilih
Alasan Jorge Bergoglio Pakai Nama Paus Francis
Ibu Kardinal Austria Tidak Ingin Anaknya Jadi Paus