TEMPO.CO, Ankara - Pemberontak Kurdi di Turki membebaskan delapan sandera setelah pemimpin mereka yang ditahan, Abdullah Ocalan, ditukar dengan para tawanan.
Husamettin Zenderlioglu, anggota parlemen di Turki dari Partai Demokrasi Perdamaian pro-Kurdi (BDP), mengatakan kepada Al Jazeera Turki, pemimpin Partai Pekerja Turki (PKK) dibebaskan pada Rabu, 13 Maret 2013.
"Pembebasan ini merupakan hasil dari perundingan saling memahami dengan mereka (pemberontak). Selanjutnya, dia diserahkan ke salah satu delegasi," kata Zenderlioglu.
Mengenai pembebasan sandera, pemerintah Turki menerangkan, keluarga dari delapan sandera tersebut akan menemui mereka di Turki, Rabu, 13 Maret 2013. Para sandera itu bernama Zihni Koc, Abdullah Sopceler, Kemal Ekinci, Nadir Ozgen, Kenan Erenoglu, Resat Cacan, Ramazan Basaran, dan Hadi Gizli.
Seluruh sandera itu ditangkap oleh pemberontak di Diyarbakir, Van, Mus, Bingol, dan Provinsi Sirnak di sebelah timur dan tenggara Turki dalam berbagai peristiwa. Menurut BDP, pembebasan itu sebetulnya akan dilakukan pada Selasa, 12 Maret 2013. Namun, hal itu tertunda karena alasan teknis.
Juru bicara BDP, Cemal Coskun, mengatakan kepada kantor berita pro-Kurdi, Firat, bahwa delegasi yang dipimpin oleh BDP telah melakukan perjalanan ke kota sebelah utara Irak, Arbil, untuk pelaksanaan pembebasan sandera.
"Kami berharap pembebasan ini dapat memperkuat perdamaian," kata Coskun kepada Firat.
Dalam peristiwa pembebasan sandera di Arbil, Irak Utara, Rabu, dihadiri oleh perwakilan Kementerian Dalam Negeri dan dua organisasi non-pemerintah. Pembebasan ini diharapkan dapat mengakhiri konflik kedua seteru (pemerintah Turki dan pemberontak Kurdi) yang telah berlangsung selama 29 tahun.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita terkait:
Kasus Simulator SIM, KPK Kembali Periksa Anggota DPR
Ahok Tak Setuju Hercules Main Hakim Sendiri
Pekerja Ruko Bersyukur Kelompok Hercules Ditangkap
Sutan: Calon Ketua Umum Jangan Pakai Politik Uang
Puluhan Murid SD Terseret Bandang Ciapus
Prabowo Minta Hercules Berjiwa Kesatria
Peluk Ibunda Chavez, Ahmadinejad Dikritik Ulama
Lamban, Jokowi Ancam Tender Ulang Monorel