TEMPO.CO, Jenewa - Virus baru mirip SARS melanda Inggris dan Timur Tengah pekan ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi seorang korban tewas dari Arab Saudi, sehingga total jumlah kematian mencapai sembilan orang sampai Rabu, 13 Maret 2013.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi menginformasikan, seorang pria berusia 39 tahun terjangkit virus pada 24 Februari dan meninggal dunia empat hari kemudian, yakni 2 Maret 2013. “Penyelidikan awal mengindikasikan pasien tidak berkontak dengan kasus sebelumnya,” demikian pernyataan WHO. “Potensi paparan lain sedang diselidiki."
Coronavirus baru atau nCoV terdeteksi pertama kali pada pertengahan tahun lalu. Sejauh ini sudah 15 kasus dilaporkan, termasuk yang terbaru dari Arab Saudi. Keenam kematian lain terjadi di Arab Saudi, Yordania, dan Inggris. Salah seorang anggota keluarga korban asal Inggris baru saja mengunjungi Timur Tengah dan Pakistan.
Badan kesehatan dunia itu mengulangi imbauan bagi seluruh negara anggota untuk waspada terhadap kasus infeksi saluran pernapasan akut yang parah serta mengamati pola-pola yang tidak biasa. WHO bekerja sama dengan pakar internasional dan negara-negara terkait untuk menilai situasi dan mengkaji rekomendasi pengawasan dan monitor.
Seluruh anggota harus segera memberi tahu jika di negaranya terjadi kasus baru infeksi nCoV, serta informasi potensi paparan yang diduga menjadi penyebab infeksi. Meski demikian, WHO tidak menyarankan pemeriksaan khusus di jalur-jalur masuk terkait dengan kasus baru tersebut, atau larangan bepergian di negara mana pun.
Coronavirus biasanya menyebabkan demam dan pneumonia, tapi juga menyebabkan SARS. Epidemi SARS menjangkiti 8.000 orang dan menewaskan 774 di antaranya pada tahun 2002-2003. Virus baru kali ini berbeda dengan SARS, meski masih satu keluarga. Virus nCoV bisa menyebabkan gagal ginjal.
AL JAZEERA | CNN | NATALIA SANTI
Berita Terpopuler:
Bambang Soesatyo Ungkap Pertemuan dengan Djoko
Barcelona Balas Milan Dua Kali Lipat
Prabowo: Negara Ini Sedang Sakit
Yudhoyono Larang Ketua Demokrat Maju Pilpres
Geng Irene 'Kill Bill' Nyaris Bentrok di Tangerang