TEMPO.CO, Vatikan- Pemilihan Paus baru atau konklaf diselenggarakan dengan sangat rahasia. Sebanyak 115 kardinal dari seluruh dunia berkumpul di Roma untuk menentukan siapa pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia berikutnya, menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri secara resmi akhir bulan lalu.
Selasa sore, 12 Maret 2013, 115 kardinal itu menjalani proses pembahasannya di Kapel Sistina secara rahasia. Setelah mereka diambil sumpah, Master Seremoni Papale, Monsignor (Mgr) Guido Marini, akan menyatakan "extra omnes"--semua orang keluar-- dan pintu kapel terkunci bagi orang luar.
Artinya, mereka tidak bisa berinteraksi dengan dunia luar saat menjalani proses konklaf di Kapel Sistina. Mereka juga tidak diperkenankan membawa alat komunikasi jenis apa pun dan juga dilarang berkomunikasi keluar dengan siapa pun.
Jadilah beberapa kardinal yang melek gadget, menuliskan kicauan terakhir mereka di jejaring sosial Twitter. Salah satu contohnya adalah Kardinal Wilfrid Napier dari Afrika Selatan yang mengucapkan selamat tinggal kepada pengikutnya sebelum terputus dari dunia luar, Selasa pagi.
"Tweet terakhir sebelum konklaf: Semoga Bapa kami mendengar dan menjawab dengan cinta dan kasih semua doa dan pengorbanan yang telah diberikan, untuk hasil yang baik," tulisnya seperti dikutip dari laman BBC, Selasa, 12 Maret 2013.
Pemilihan Paus yang baru resmi digelar hari ini. Pemilihan kali ini dipicu karena Paus Benediktus XVI secara tiba-tiba mengumumkan rencana pengunduran dirinya pertengahan bulan Februari lalu. Pemilik nama asli Joseph Ratzinger itu resmi mengundurkan diri pada 28 Februari 2013.
Meski menjadi pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia dan berusia 85 tahun, Paus Benediktus XVI juga sempat memiliki akun Twitter @pontifex. Kicauan terakhirnya tercatat pada 28 Februari, saat ia resmi mengundurkan diri.
BBC | MUNAWWAROH
Berita terpopuler:
Ahok Tak Setuju Hercules Main Hakim Sendiri
Pekerja Ruko Bersyukur Kelompok Hercules Ditangkap
Sutan: Calon Ketua Umum Jangan Pakai Politik Uang
Puluhan Murid SD Terseret Bandang Ciapus
Prabowo Minta Hercules Berjiwa Kesatria
Peluk Ibunda Chavez, Ahmadinejad Dikritik Ulama
Lamban, Jokowi Ancam Tender Ulang Monorel