TEMPO.CO, LAHAD DATU-- Kepolisian Malaysia kemarin mengklaim menahan seorang kerabat Sultan Sulu Jamalul Kiram III. Namun hingga berita ini diturunkan, polisi Malaysia menolak menyebutkan nama anggota keluarga Kesultanan Sulu yang mereka tangkap. Kabar yang kini beredar di media Malaysia bahkan menyebutkan adik Sultan Sulu sekaligus putra mahkota, Agbimuddin Kiram, ditemukan tewas.
Aparat Malaysia sejauh ini mengaku telah menahan 97 orang pendukung Sultan Kiram. Beberapa diantaranya merupakan penduduk setempat yang membantu memberikan pasokan makanan dan informasi kepada pasukan asal Filipina. Selain itu, sejumlah politisi setempat juga ditangkap di Lahad Datu dan Semporna atas tuduhan mendukung Kesultanan Sulu.
Baca Juga:
Abraham Idjirani, juru bicara Kesultanan Sulu, dalam kesempatan terpisah menegaskan bahwa Putera Mahkota Raja Muda Agbimuddin Kiram masih hidup. Pria itu kini bersembunyi dari buruan polisi Malaysia. "Dia meminta saya mengabarkan kepada kerabat di Filipina bahwa dia berada dalam kondisi yang sehat. Ia mengatakan masih berada di Sabah dan akan terus menetap di wilayah itu," kata Idjirani.
Polisi Malaysia menduga putera mahkota Sulu itu bersembunyi di pemukiman yang terletak di Kampung Pinggir Bakau. Agbimuddin nampak bersama para pengikutnya yang sempat menduduki Kampung Tanduo.
Dalam kesempatan terpisah, Permaisuri Sultan Sulu, Fatima Celia Kiram, membantah pihaknya akan menarik mundur pasukan mereka dari Sabah. Fatimah menegaskan keputusan sebesar itu harus berdasarkan kesepakatan seluruh keluarga. “Kami harus mendiskusikannya dengan anggota Kesultanan kulu yang lain,” ungkap Fatimah Kepada wartawan di kediamannya di Desa Maharlika, Kota Taguig, Filipina.
Baca Juga:
Ucapan Fatimah merupakan bantahan aats pernyataan Menteri Dalam Negeri Filipina, Manuel Roxas II awal pekan ini. Roxas menyatakan bahwa saudara Sultan Sulu, Bantilan Esmail Kiram II, mengatakan pihaknya akan menarik pasukan dari Sabah.
Sementara itu, tentara Malaysia menemukan 31 mayat pasukan Sulu dalam kondisi mulai membusuk. Seorang di antaranya adalah orang terkuat kedua dalam pendudukan ke Sabah, yaitu Haji Musa.
Bekas pentolan gerilyawan Fron Pembebasan Nasional Moro (MNLF) ini posisinya berada di bawah Raja Muda Agbimuddin Kiram. Ia bertugas memimpin di medan tempur, sementara Agbimuddin bertindak sebagai ahli strategi.
L THE PHILIPPINE STAR | THE MALAYSIA CHRONICLE | MALAYSIA KINI | GMA | SITA PLANASARI AQUADINI