TEMPO.CO, Vatikan - Rohaniwan korban pelecehan seks membuat daftar kandidat potensial yang tak layak duduk dalam kepausan. "Kami ingin mendesak uskup Katolik untuk berhenti berpura-pura bahwa yang terburuk sudah berakhir terkait pelecehan seks dan menutupi krisis itu," kata David Clohessy, direktur organisasi pemerhati korban kekerasan seksual, Survivors Network of those Abused by Priests, atau SNAP, yang berpusat di Amerika Serikat.
Ia mengaku prihatin dengan pemilihan Paus mendatang. Pasalnya pelecehan seksual di Gereja sudah "sangat meluas, berlangsung lama, dan sangat mengakar". "Tragisnya, yang terburuk adalah hampir pasti terpilih," katanya, tanpa menyebut nama.
Siapa saja nama yang masuk dalam daftar black list mereka? Berikut nama teratas dalam daftar SNAP:
1. Kardinal Peter Turkson dari Ghana.
Turkson dianggap lembaga ini tak layak jadi Paus karena mengklaim hanya sedikit anak yang dilecehkan secara seksual oleh pastur di Afrika. Alasannya, para pastor di negara itu tidak mentolerir gay.
2. Kardinal Dominik Duka dari Republik Ceko.
Duka masuk dalam daftar karena mengklaim bahwa hanya 10 persen dari tuduhan terhadap pastor pelaku pelecehan yang terbukti. Upayanya untuk menjaga kerahasiaan ketimbang melaporkan kasus pelecehan ke penegakan hukum juga menuai kecaman.
3. Kardinal Norberto Rivera Carrera dari Meksiko.
Carrera masuk dalam daftar itu karena mengklaim tidak ada kasus pelecehan terhadap anak di bawah umur di Meksiko yang terdokumentasi. Carrera juga diduga menyembunyikan tuduhan pelecehan seks anak berganda.
4. Kardinal Tarsicio Bertone dari Italia.
Bertone dikecam karena pernyataannya bahwa epidemi pelecehan seks pada anak di gereja adalah bentuk "infiltrasi homoseksual" di kalangan pastur.
5. Kardinal Oscar Rodriguez Maradiaga dari Honduras.
Maradiaga masuk daftar hitam karena menentang pelaporan pelecehan seksual kepada otoritas sipil dan untuk mengatakan media AS sengaja mengekspose kasus ini untuk 'menganiaya' gereja.
6. Tiga uskup AS masuk dalam daftar karena gagal melindungi umat dari pelakunya, yaitu: Kardinal Timothy Dolan dari New York, Kardinal Donald Wuerl dari Washington dan Kardinal Sean O'Malley dari Boston.
7. Kardinal Leonardo Sandri dari Argentina.
Sandri masuk daftar karena secara terbuka mendukung pelaku pelecehan seksual di Meksiko yang terkenal, Pastor Macial Marciel.
8. Kardinal Angelo Scola dari Italia.
Masuk dalam daftar hitam untuk meminimalkan kesalahan gereja dan menyatakan menyeret peran Benediktus dalam krisis ini sebagai suatu "penghinaan bengis."
9. Kardinal George Pell dari Australia.
10. Kardinal Marc Ouellet dari Quebec, Kanada.
Masuk dalam daftar karena menolak untuk bertemu dengan korban pelecehan seks.
THE STAR | TRIP B
Baca juga
Korban Tsunami Jepang Mengaku 'Diserbu' Hantu
Aquino Ingin Sultan Sulu Diadili di Filipina
Ayah Etnis Tatar, Miss Rusia Di-bully