TEMPO.CO, New York - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan dia turut berduka cita dan mengucapkan belasungkawa kepada keluarga dan rakyat Venezuela atas kematian Hugo Chavez. Demikian laporan koresponden Al Jazeera, James Bays, dari markas besar PBB di New York, Rabu, 6 Maret 2013.
Vitaly Churkin, duta besar Rusia untuk PBB, mengungkapan dalam sebuah pernyataan bahwa kematian Chavez adalah sebuah tragedi. "Beliau adalah seorang politikus besar untuk negaranya dan seluruh dunia," kata Churkin.
Sementara itu, Morales, Presiden Bolivia, dan salah satu sekutu terdekat Chavez di Amerika Latin, menguraikan bahwa Chavez lebih hidup daripada sebelumnya.
"Chavez akan menjadi inspirasi bagi seluruh rakyat yang berjuang demi kekebasan mereka," katanya, Selasa, 5 Maret 2013, melalui pidato di televisi. "Chavez akan selalu hadir di seluruh wilayah di dunia serta sektor-sektor sosial."
Koresponden Al Jazeera, Gabriel Elizondo, melaporkan dari Caracas, Rabu, "jutaan masyarakat" diharapkan turut hadir dalam upacara pemakaman Chavez.
"Chavez dianggap sebagai sahabat yang bisa membawa keluar (dari kemiskinan) bagi para pendukungnya dan terhadap apa yang akan terjadi," Elizondo melaporkan.
Chavez meninggal pada Selasa, 5 Maret 2013, di rumah sakit militer Caracas setelah menjalani terapi, 18 Februari 2013, usai dikemoterapi di Havana, Kuba, 11 Desember 2912, akibat penyakit kanker. Dia sudah empat kali menjalani operasi kanker sejak Juni 2011.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Anas: Saya Tak Pernah Mundur dari Ketua Umum
Jokowi pun Dibuat Iri Warga Rusun Marunda
Joss Stone Bertamu ke Rumah Rhoma Irama
'Bisnis Mari Bergaul' yang Membuat Anas Tajir
Pelaku Mutilasi di Tol Suami Sendiri