TEMPO.CO, Manila - Juru bicara Kesultanan Sulu menyatakan serangan udara diluncurkan oleh jet tempur Malaysia di Lahad Datu, Selasa, untuk melumpuhkan kekuatan Azzimudie Kiram, utusan Kesultanan ke wilayah itu. Mereka sebelumnya selama sebulan telah bercokol di sana untuk mengklaim Sabah yang mereka sebut bagian dari wilayah kesultanan mereka.
Juru bicara Abraham Idjirani mengatakan Kiram menghubunginya sekitar pukul 07.30 untuk mengabarkan serangan itu. Panggilan kedua dilakukan pada pukul 09.30 dan melaporkan bahwa kekuatan militer Malaysia dan komando polisi menyerang posisi yang mereka duduki sebelumnya.
Idjirani juga mengatakan Kiram melaporkan bahwa jet tempur mulai mengitari Lahad Datu sejak Senin malam. "(Dia mengatakan) bahwa tentara Malaysia dan polisi, sekitar tujuh batalion, menyerang tempat yang dicurigai sebagai kamp Kiram," katanya, seperti dikutip laman PhilSTAR.com Filipina.
Baca Juga:
Idjirani mengatakan jet Malaysia mengebom posisi yang sebelumnya dikuasai oleh pasukan Kiram. Kini wilayah ini telah diduduki oleh pasukan Malaysia. Dia mengatakan Kiram dan anak buahnya telah aman dan bersembunyi di tempat yang jauh dari serangan udara.
Memuncaknya ketegangan di Lahad Datu membuat Menteri Luar Negeri Filipina, Albert F del Rosario, terbang ke Malaysia kemarin dan bertemu dengan pejabat pemerintah Malaysia di Kuala Lumpur untuk membahas penyelesaian kebuntuan di Sabah.
Sebuah pernyataan dari Departemen Luar Negeri Filipina mengatakan Del Rosario bertemu dengan Menlu Malaysia Anifah Aman Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Ahmad Zamid Hamidi pada tengah malam. Juga hadir dalam pertemuan itu Duta Besar Filipina J Eduardo Malaya, Sekjen Kementerian Luar Negeri Malaysia Mohd Radzi Abdul Rahman, dan pejabat kedutaan lainnya.
Baca Juga:
PHILSTAR.COM | TRIP B
Berita Populer:
Soekarwo Lantik Bupati Termuda Indonesia
Timwas Century Terima Banyak Informasi dari Anas
Polri: Video Kekerasan Densus 88 Terjadi 2007
Ini Tokoh-tokoh yang Mengilik Anas Soal Century