TEMPO.CO, Yerussalem - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, ancaman militer "yang jelas dan kredibel" diperlukan untuk menghentikan Iran dari rencananya membangun senjata nuklir.
Berbicara dari Yerusalem melalui telepon satelit kepada sebuah kelompok lobi pro-Israel di Washington, Senin, 4 Maret 2013, Netanyahu mengatakan, kata-kata dan sanksi saja tidak akan menghentikan langkah Iran.
Dia mengatakan, meskipun ada upaya diplomasi dan sanksi yang sudah diberlakukan, Iran semakin dekat dengan apa yang dia sebut sebagai level "garis merah", titik di mana republik Islam itu mungkin sudah siap untuk membangun senjata nuklir pertamanya.
Netanyahu mengatakan Iran menggunakan forum negosiasi, termasuk pembicaraan baru-baru ini di Kazakstan, sebagai taktik untuk mengulur waktu.
Wakil Presiden AS Joe Biden juga berbicara kepada Komite Urusan Publik Israel-Amerika, Senin, 4 Maret 2013. Dia mengatakan semua opsi tetap di atas meja perundingan mengenai Iran. Tapi, Biden mengatakan, saat waktu untuk diplomasi mulai habis, solusi melalui negosiasi masih tetap mungkin terjadi.
Iran membantah ingin membangun senjata nuklir dan menyebut program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.
VOA | Abdul Manan