TEMPO.CO, Oslo --Malala Yousafzai, gadis berusia 15 tahun asal Pakistan, dijagokan menjadi kandidat terkuat pemenang hadiah bergengsi, Nobel Perdamaian tahun ini. Gadis remaja itu terluka parah dalam serangan Taliban pada 9 Oktober lalu.
Meski masih berusia belasan tahun, Malala memperoleh dukungan kuat karena ia nyaris meregang nyawa untuk mendukung hak anak perempuan Pakistan memperoleh pendidikan. Hak inilah yang hendak direnggut Taliban dari anak-anak perempuan Pakistan.
Menguatnya nama Malala seiring pengumuman Institut Nobel Senin 4 Maret 2013. Dalam pengumuman tersebut, lembaga yang bertanggung jawab untuk menampung nama kandidat, mengumumkan terdapat 259 calon pemenang Hadiah Nobel Perdamaian. Sebanyak 209 nama merupakan individu sedangkan sisanya adalah organisasi.
Daftar kandidat tidak pernag diungkapkan kepada publik selama lima dekade.
Namun ribuan orang berhak memberi masukan kepada lembaga tersebut—termasuk para pemenang Nobel Perdamaian terdahulu, anggota parlemen dan pemerintah di seluruh dunia,
“Malala menjadi kandidat favorit karena beberapa alasan. Pertama ia memperjuangkan hak perempuan dan anak, pendidikan serta berjuang melawan kelompok ekstrim,” kata Kristian Berg Harpviken, peneliti Nobel Perdamaian serta Kepala Institut Penelitian Perdamaian di Oslo.
Namun usia yang masih belia dinilai akan merugikan Malala melawan kandidat lain. “Penghargaan ini bisa menjadi beban baginya,” ujar Atle Sveen, sejarawan dengan spesialisasi Hadiah Nobel Perdamaian. “Usianya masih terlalu muda meski alasan untuk memberikan penghargaan ini sangat masuk akal,” Sveen menambahkan.
Sveen membandingkan kondisi ini dengan Linna Ben Mhenni, narablog Tunisia yang menjadi salah satu kandidat kuat pemenang Nobel Perdamaian pada 2011. “Dia stress berat saat dinominasikan. Padahal usia Mhenni sudah 27 tahun,” tutur Sveen.
Malala juga harus bersaing dengan nama-nama besar seperti Presiden Myanmar Thein Sein, serta aktivis-aktivis Rusia yakni Lyudmila Alexeyeva, Svetlana Gannushkina dan Lilia Shibanova.
Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2013 akan diumumkan pada awal Oktober mendatang. Adapun hadiah akan diberikan pada 10 Desember bertepatan dengan kematian pendiri Hadiah Nobel, Alfred Nobel.
ASIAONE | SITA PLANASARI AQUADINI