TEMPO.CO, Karachi - Sebuah bom menghantam Karachi, kota terbesar Pakistan, menewaskan 45 orang berikut perempuan dan anak-anak, serta melukai 135 orang lainnya.
Ledakan , Ahad, 3 Maret 2013, menurut pejabat senior kepolisian Ghulam Shabir Sheikh, terjadi di kawasan yang didominasi warga minoritas Syiah. Meskipun demikian, menurut Sheikh, sasaran serangan tidak jelas. "Bom juga menghancurkan dua bangunan hunian. Perempuan dan anak-anak di antara korban tewas serta luka-luka," kata Fayaz Lughari, Kepala Kepolisian Provinsi Sindh.
Dia mengatakan ledakan bom disusul ledakan kedua. Menurut sejumlah laporan, ledakan tersebut bersumber pada gas yang dipicu oleh bom laknat.
Koresponden Al Jazeera, Imtiaz Tyab, melaporkan dari Karachi, "Apa yang saya lihat adalah adegan pembantaian dan kehancuran di Abbastown, di mana dua ledakan terjadi di depan dua bangunan apartemen."
Hingga saat ini, belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom mematikan itu. "Namun sebagian jari menunjuk Lashkar-el-Jhangvi, kelompok garis keras yang pernah melakukan pengeboman di Quetta dengan sasaran kaum Syiah," kata Tyab.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Lainnya:
Ada Video Harlem Shake Duet Maia dan Syahrini
Curhat SBY tentang Anas dan Partai Demokrat
Harlem Shake Mendunia, Begini Awal Ceritanya
Ke Jerman, SBY Lupa Mau Bahas Apa
Habis Permen Cinta, Terbitlah 'Sex Drops'