TEMPO.CO, Jalur Gaza - Israel, Selasa, 26 Februari 2013, digempur roket oleh militan Islam Hamas dari Jalur Gaza. Menurut polisi Israel, gempuran itu dilakukan usai berakhirnya gencatan senjata setelah berlaku selama delapan bulan sejak November 2012.
"Ledakan roket di wilayah selatan Israel menyebabkan kerusakan jalan raya di dekat Kota Ashkelon, tetapi tak menimbulkan korban," kata juru bicara kepolisian Israel, Micky Rosenfeld.
Juru bicara kepolisian Israel lainnya, Doron Ben-Amo, mengatakan kepada BBC, serangan misil dari Gaza yang mendarat di sebuah kawasan industri di Ashkelon menghancurkan sejumlah infrastruktur.
Brigade al-Aqsa mengaku bertanggung jawab atas serangan roket yang mereka tembakkan dari Gaza. Gempuran ini dilakukan sebagai balasan atas tewasnya warga Palestina, Arafat Jaradat, Sabtu, 23 Februari 2013, yang ditahan oleh Israel karena berunjuk rasa di daerah pendudukan Tepi Barat.
Dalam aksi kekerasan terakhir antara kedua belah pihak, pasukan Israel menembak mati dan melukai lima warga Palestina yang sedang berunjuk rasa di kawasan Bethlehem, Senin, 25 Februari 2013. Pada insiden kekerasan itu seorang bocah laki-laki berusia 15 tahun dalam kondisi serius.
Prosesi pemakaman Arafat Jaradat, tahanan yang tewas oleh Israel, Senin, 25 Februari 2013, di Hebron dihadiri ribuan orang. Kematian Jaradat dan aksi mogok makan empat warga Palestina di tahanan Israel memicu keegangan menjelang kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama bulan depan.
AL ARABIYA | BBC | CHOIRUL