TEMPO.CO, Seoul - Sekitar 70 ribu warga Korea Selatan antusias menghadiri pelantikan presiden Park Geun-hye di pelataran Majelis Nasional. Walau pelantikan baru dimulai sekitar pukul 11 waktu setempat, warga sudah tiba tiga jam sebelumnya.
Aneka pertunjukan seni ditampilkan untuk memeriahkan acara sebelum pelantikan. Pertunjukan pun dibagi dalam beberapa babak. Mulai dari tari dan musik tradisional hingga musik masa kini.
Dua buah lagu yang dibawakan Psy menutup acara hiburan, sebelum pelantikan dimulai. Sebagian warga dan pengisi acara pun dengan penuh antusias menyanyi dan menari Gangnam Style bersama Psy.
Geun-hye, yang menjadi presiden perempuan pertama Korea Selatan tiba di pelataran Majelis Nasional sekitar pukul 10.55 waktu setempat. Mengenakan overcoat berwarna hijau militer dan syal abu-abu, ia menyalami tamu-tamu khusus yang sudah berada di panggung sebelum memulai prosesi pelantikan.
Memasuki kantor kepresidenan tentu bukan pengalaman baru bagi Geun-hye. Putri mantan presiden Park Chung-hee ini pernah mendampingi sang ayah menjadi Ibu Negara pada tahun 1974-1979.
Berpengalaman beberapa kali menjadi anggota majelis Nasional sejak tahun 1998, Gyeun-he memenangi pemilihan presiden pada Desember 2012 lalu. Gyeun-he akan langsung memulai tugas kepresidenan sesaat setelah mengucapkan sumpah jabatan.
Suasana hening pun terasa saat Gyeun-he dengan mengangkat tangan kanannya untuk mengucapkan sumpah jabatan sekitar pukul 11.15 waktu setempat. Korps musik militer Korea dan marching band menjadi musik latar ucapan selamat bagi resminya Gyeun-he menjabat sebagai pengganti Lee Myung-bak ini. Pengesahan ini ditandai dengan 21 dentuman meriam.
Antusiasme warga pun berlanjut saat Gyeun-he menyampaikan pidato pertamanya sebagai presiden. Tepuk tangan warga bergema di beberapa jeda pidatonya. Beberapa bahkan melakukan tepuk tangan penghormatan (standing ovation) saat Gyeun-he menyelesaikan pidatonya.
Udara di pelataran Majelis Nasional berkisar antara -2 hingga 2 derajat Celcius. Sebagian warga yang telah berpakaian lengkap untuk menghadapi dingin masih harus melengkapi diri dengan hand warmer dan selimut.
Sebanyak 25 perwakilan negara dan tiga lembaga internasional menghadiri acara inagurasi ini. Termasuk di antaranya wakil presiden Indonesia Boediono, Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao dan Wakil Perdana Menteri Jepang Taro Aso.
ARYANI KRISTANTI