TEMPO.CO, London —Kardinal Inggris Keith O'Brien kemarin menyatakan mundur dari jabatannya sebagai pemegang tampuk tertinggi Gereja Katolik di Inggris. “Bapa Suci sudah mengetahui permohonan saya. Pengunduran diri ini berlaku efektif mulai hari ini,” kata O'Brien.
Langkah ini dilakukan sehari setelah ia membantah memiliki hubungan sesama jenis dengan pastur lain. Tuduhan tersebut dilontarkan media Inggris, The Observer. Dalam laporannya, harian tersebut menulis O'Brien menjadi salah satu tokoh penting yang dilaporkan ke Vatikan atas tuduhan hubungan homoseksual selama 30 tahun terakhir.
“Saya meminta maaf jika ada pihak-pihak yang merasa dirugikan selama saya menjabat,” ujar pria berusia 75 tahun itu.
Bukti dalam kasus tersebut diperoleh Observer berdasar pengakuan tiga pastur dan seorang bekas pastur. Dalam laporan kepada Paus pada 11 Februari lalu, keempat saksi itu mengadukan tindakan pelecehan seksual O'Brien. “Saya terpaksa berhenti sebagai pastur bukan untuk menikah, tapi menyelamatkan integritas saya dari tindakan O'Brien,” ujar bekas pastur.
Korban mengatakan dirinya sudah didekati O'Brien sejak menjadi calon pastur di seminari St. Andrew, Drygrange pada 1980. Ia pun memutuskan berhenti sebagai pastur ketika O'Brien diangkat sebagai Uskup. “Dia memiliki kekuasaan untuk memaksakan kehendaknya kepada saya,” ia menambahkan.
Vatikan mengatakan Paus Benediktus XVI menerima pengunduran diri O'Brien. Keputusan itu menyebabkan O'Brien batal mengikuti konklaf atau pemilihan paus baru. Semula O'Brien akan meninggalkan Inggris hari ini menuju Vatikan untuk bergabung dengan kardinal lain dari seluruh dunia.
Korban kedua mengalami perbuatan tidak senonoh dari O'Brien, saat pemimpin Gereja Katolik Skotlandia itu tengah mengunjungi parokinya. Adapun korban ketiga mengatakan dirinya mengalami pelecehan pada 1980-an setelah minum bersama O'Brien hingga larut malam.
Pengakuan korban terakhir mengungkapkan sang kardinal menggunakan ritual doa malam sebagai alasan untuk melakukan tindakan pencabulan terhadapnya.
O'Brien, Uskup Agung St. Andrews dan Edinburgh ini dikenal sangat vokal mendukung hak kelompok homoseksual, euthanasia hingga pernikahan pastur di dalam lingkup Gereja Katolik. “Pastur seharusnya boleh menikah karena Yesus tidak melarang,” ucap O'Brien pekan lalu.
REUTERS | THE GUARDIAN | THE INDEPENDENT | BBC | SITA PLANASARI AQUADINI