TEMPO.CO, Kairo—Presiden Mesir Muhammad Mursi pada Kamis malam waktu setempat menetapkan pemilihan parlemen Majelis Rendah akan dimulai pada April 2013. Penetapan ini terjadi beberapa jam setelah Dewan Syura Mesir sebagai Majelis Tinggi parlemen mengesahkan rancangan undang-undang pemilu.
“Pemilu parlemen akan berlangsung dalam beberapa fase untuk memastikan mereka berada di bawah pengawasan hakim, sesuai konstitusi Mesir,” kata Bakinam al-Sharqawi, seorang pembantu Mursi kepada stasiun televisi pemerintah.
Ada empat tahap pemilu yang akan dimulai pada 27 April mendatang. Tahap pertama akan berlangsung selama dua hari di lima provinsi termasuk Kairo dari total 27 provinsi di Mesir. Adapun tahap terakhir dijadwalkan berlangsung pada 19-20 Juni. Jika terjadi putaran kedua maka akan berlangsung sepekan kemudian.
Parlemen yang akan terbentuk diharapkan mengawali sidang perdana pada 6 Juli mendatang.
Sejak Juni tahun lalu, Mesir tidak memiliki parlemen. Pasalnya, Mahkamah Konstitusi Mesir membubarkan parlemen yang telah terpilih dengan alasan undang-undang sebagai dasar pemilihan mereka tidak konstitusional. Mahkamah akhirnya menyetujui rancangan beleid pemilu hasil sidang Dewan Konstitusi yang didominasi kubu Islamis.
Dalam undang-undang terbaru disebutkan, setiap kandidat dilarang berganti haluan politik jika telah terpilih. Tindakan ini kerap dilakukan kandidat independen di era rezim Husni Mubarak. Para kandidat itu biasanya memilih pindah ke partai penguasa, Nasionalis Demokratik.
Jumlah kursi parlemen pun bertambah menjadi 546 buah. Sebelumnya para pemilik suara hanya memilih 498 anggota parlemen. Sepertiga kursi baru nantinya akan khusus diperuntukkan bagi kandidat independen.
Walaupun pengumuman itu telah diprediksi banyak pihak, kelompok oposisi Mesir tetap mengungkapkan kekecewaan mereka. “Keputusan Mursi untuk menggelar pemilu parlemen di saat konflik tengah memuncak, merupakan resep jitu untuk musibah nasional,” ujar Mohamed ElBaradei, ketua Partai Konstitusi Mesir sekaligus bekas ketua Badan Atom Internasional, kemarin.
AP | REUTERS | BBC | JERUSALEM POST | SITA PLANASARI AQUADINI