TEMPO.CO, Rangoon - Pemerintah Myanmar menghentikan perundingan damai dengan pemberontak federasi kelompok etnis guna menyelesaikan berbagai isu, termasuk konflik bersenjata di negara bagian Kachin.
Dewan Federal Persatuan Nasional, federasi yang dibentuk oleh oleh sekitar sepuluh kelompok etnis minoritas, termasuk Kachin, bertemu dengan pemerintah di Kota Chiang Mai, Thailand Utara, Rabu, 20 Februari 2013.
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan ke media, mereka mengatakan, "Pembicaraan yang jujur dan bersahabat dilakukan dalam kerangka dialog politik. Selanjutnya, pemerintah berjanji akan melanjutkan pembicaraan pada dua bulan yang akan datang.
Wayne Hay dari Al Jazeera melaporkan dari Chiang Mai. Dia mengatakan bahwa, "Pejabat Kachin diam-diam mengritik pertemuan ini. Mereka tidak mengirimkan utusan senior sebagai perwakilan negara bagian Kachin."
Pemerintah sipil Myanmar telah mencapai gencataan senjata sementara dengan sejumlah kelompok pemberontak etnis sejak berkuasa pada awal 2011. Namun, mereka gagal dalam pembicaraan damai dengan pemberontak Kachin.
Pemerintah mengadakan pembicaraan dengan Organisasi Kemerdekaan Kachin (KIO) di Cina awal bulan ini. Keduanya, dalam pertemuan itu, bersepakat mereduksi ketegangan militer dan melanjutkan dialog.
Kachin, yang bertempur demi tuntutan otonomi lebih luas, mengatakan perundingan seharusnya juga membicarakan hak-hak politik lebih banyak.
Sejak Juni 2011, sebanyak 10 ribu orang telah meninggalkan Kachin, ketika gencatan senjata yang telah berjalan 17 tahun antara pemerintah dengan sayap militer KIO berantakan. Pertempuran yang melibatkan kekuatan kedua pihak pecah pada Desember 2012. Untuk menumpas pemberontak, pemerintah mengerahkan je tempur.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Terpopuler:
Bersepeda Keliling Dunia, Tewas di Thailand
Arab Saudi Tarik Dubesnya dari Sri Lanka
Politik Bantuan Militer ke Suriah
Dua Pesepeda Inggris Sudah Lewati 22 Negara
Loyalis Sultan Filipina Duduki Sabah
Mortir Meledak, Pemain Bola Tewas