Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serdadu Prancis Tewas di Mali

image-gnews
Tentara Perancis mengendarai kendaraan bersenjata di kota Gao sekembalinya dari Bourem, Mali, Selasa (19/2). REUTERS/Joe Penney
Tentara Perancis mengendarai kendaraan bersenjata di kota Gao sekembalinya dari Bourem, Mali, Selasa (19/2). REUTERS/Joe Penney
Iklan

TEMPO.CO, Bamako - Seorang serdadu Prancis tewas dalam sebuah pertempuran sengit di kawasan pegunungan Iforhas, Mali Utara. Demikian disampaikan Presiden Prancis, Francois Hollande, kepada media, Selasa, 19 Februari 2013.

Anggota tentara yang tewas itu diidentifikasi bernama Sersan Harold Vormezeele, dari pasukan Resimen Parasut, sebuah unit elite di Legiun Asing Prancis.

"Dia anggota kesatuan legiun resimen parasut kedua yang tewas akibat bentrok senjata dengan kelompok Islam di Mali Utara, kata Hollande kepada wartawan di Athena.

Kementerian Pertahanan Prancis dalam sebuah pernyataan, Selasa, mengatakan, sekitar 20 pemberontak juga tewas dalam pertempuran sengit itu. Kementerian menjelaskan, resimen parasut yang diterjunkan dalam pertempuran itu berjumlah 150 pasukan yagn didukung oleh patroli kendaraan berat serta jet tempur Mirage yagn melakukan gempuran pada Selasa pagi.

Kematian Sersan Vormezeele menambah jumlah korban tewas di pihak Prancis sejak negeri itu melakukan intervensi ke Mali guna mengusir kelompok-kelompok bersenjata pada 11 Januari 2013. Sebelumnya, seorang tentara Prancis juga tewas dalam peperangan melawan pemberontak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hollande mengatakan dalam sebuah kunjungan ke Yunani, operasi di pegunungan, tempat para pemberontak besembunyi merupakan langkah akhir pasukannya. Prancis memimpin operasi guna melawan pemberontak Mali yang berusaha menegakkan hukum Islam di negeri itu.

Guna mengusir mereka, Prancis mengerahkan sekitar 4.000 pasukan tempur didukung oleh Angkatan Bersenjata Mali dan beberapa ratus tentara dari negara-negara Afrika. "(Misi) ini bukan sekedar menangkap para teroris, melainkan juga bertujuan menangkap para pemimpin gerakan Islam di Mali Utara," kata Hollande.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita dunia lainnya:
Di Museum Ini Pengunjung Boleh Tak Berbusana

Wanita Texas Melahirkan Dua Set Kembar Identik

Suhu Lembah Oymyakon Capai Minus 71 Derajat

Putin Berkeras Rusia Pemilik Sah Teks Yahudi

Perampok Menggasak Berlian Senilai US$ 350 Juta

AS Siap Gempur Balik Cina Terkait Serangan Cyber

Jadi Agen Russia, Perwira Kanada Dihukum 20 Tahun

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prancis Membunuh 20 Milisi Mali

1 Mei 2017

Mirage 2000. AP/Donato Fasano
Prancis Membunuh 20 Milisi Mali

Seorang tentara Prancis tewas setelah mendapatkan serangan dari kelompok perlawanan terhadap pemerintah di Ibu Kota Bamako.


Pertama Kali, ICC Tuntut Milisi ISIS sebagai Penjahat Perang  

23 Agustus 2016

Seorang wanita merawat kambing milik keluarganya, di rumah sederhana mereka di sebelah Masjid Djingareyber, situs Warisan Dunia UNESCO, di Timbuktu, Mali, Selasa (23/7). AP/Rebecca Blackwell
Pertama Kali, ICC Tuntut Milisi ISIS sebagai Penjahat Perang  

Jaksa ICC di Den Haag, Belanda menjerat milisi ISIS yang merusak situs warisan dunia di Timbuktu, Mali sebagai penjahat perang.


Penyerbuan Hotel, Mali Berkabung Tiga Hari  

23 November 2015

Pasukan khusus militer Perancis yang ikut turun dalam menyelamatkan ratusan warga yang disandera oleh belasan militan, membentangkan garis polisi di depan Hotel Radisson Blu di Bamako, Mali, 20 November 2015. Pembebasan ratusan sandera tersebut dilakukan oleh pasukan Khusus Perancis, pasukan PBB dan dua anggota pasukan khusus Amerika Serikat. REUTERS
Penyerbuan Hotel, Mali Berkabung Tiga Hari  

Senegal siap membantu Mali.


Penyanderaan di Mali, Al-Qaeda Mengaku Bertanggung Jawab

23 November 2015

Petugas mengevakuasi sejumlah jenazah dalam aksi penyanderaan oleh belasan militan di Hotel Radisson Blu di Bamako, Mali, 20 November 2015. Aksi penyanderaan tersebut berlangsung selama 9 jam. REUTERS
Penyanderaan di Mali, Al-Qaeda Mengaku Bertanggung Jawab

Prancis menempatkan 3.500 pasukan di Mali.


Sayap Al-Qaeda Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Hotel Mali

21 November 2015

Petugas menunjukkan bendera para pelaku penyandera sejumlah pengunjung dan pegawai Hotel di Hotel Radisson Blu di Bamako, Mali, 20 November 2015.  Kelompok jihad Al Mourabitoun yang bersekutu dengan al Qaeda dan bekas koloni Perancis, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. REUTERS
Sayap Al-Qaeda Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Hotel Mali

Kelompok-kelompok bersenjata terus melakukan serangan di Mali meskipun telah terjadi kesepakatan perdamaian antara mantan pemberontak Tuareg di bagian utara dan kelompok bersenjata pro-pemerintah, Juni lalu.


Serangan di Hotel Mali, 27 Orang Tewas

21 November 2015

Petugas menunjukkan bendera para pelaku penyandera sejumlah pengunjung dan pegawai Hotel di Hotel Radisson Blu di Bamako, Mali, 20 November 2015.  Kelompok jihad Al Mourabitoun yang bersekutu dengan al Qaeda dan bekas koloni Perancis, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. REUTERS
Serangan di Hotel Mali, 27 Orang Tewas


Serangan hotel di Mali itu yang diklaim oleh kelompok Al-Murabitoun dari militan bermata satu Aljazair Mokhtar Belmokhtar.


Hotel Radisson Mali Diserbu Teroris, Biasa Jadi Transit WNI  

20 November 2015

Dalam gambar yang diambil darii Mali TV ORTM, petugas keamanan memberikan instruksi kepada rekannya di dalam Radisson Blu Hotel di Bamako, Mali, 20 November 2015. Kelompok bersenjata menyandera seluruh orang dalam hotel itu setelah berteriak
Hotel Radisson Mali Diserbu Teroris, Biasa Jadi Transit WNI  

Aksi teror melanda Hotel Radisson Blue, Mali, terjadi sejak Jumat pagi


Teror Bersenjata, Presiden Mali Buru-buru Kembali  

20 November 2015

Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita. Wikimedia.org
Teror Bersenjata, Presiden Mali Buru-buru Kembali  

Aksi ini membuat Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita mempercepat kunjungan kenegaraannya ke Chad.


Detik-detik Dramatis Pasukan Khusus Mali Bebaskan 80 Sandera  

20 November 2015

Warga berhamburan dari hotel Radisson Blu, tempat penyanderaan oleh kelompok bersenjata, di Bamako, Mali, 20 November 2015. Dikabarkan 10 militan bersenjata menyandera 140 tamu dan 30 staf hotel tersebut. AP/Harouna Traore
Detik-detik Dramatis Pasukan Khusus Mali Bebaskan 80 Sandera  

Pasukan khusus Mali dibantu pasukan perdamaian PBB menyerbu Hotel Radisson Blu untuk membebaskan sandera.


Tak Ada Sandera WNI di Hotel Radisson Mali  

20 November 2015

Seorang sandera dikawal keluar dari lokasi penyanderaan di Hotel Radisson Blu di Bamako, Mali, 20 November 2015. Hingga saat ini 80 orang berhasil dibebaskan, dan tiga orang dikabarkan tewas saat militan memasuki hotel itu. REUTERS/REUTERS TV
Tak Ada Sandera WNI di Hotel Radisson Mali  

Saat kejadian, seluruh WNI berada di lokasi yang cukup jauh dari hotel.