TEMPO.CO, Chelyabinsk – Kementerian Dalam Negeri Rusia melaporkan lebih dari 150 orang di tiga wilayah terkena dampak hujan meteor yang terjadi Jumat pagi lalu. Sebanyak 20 ribu petugas tanggap darurat sampai harus dikerahkan untuk memberi bantuan media yang dibutuhkan para korban.
Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev dalam sebuah forum ekonomi di kota Krasnoyarsk, wilayah dekat lokasi jatuhnya meteor, menyebut ledakan meteor itu sebagai ‘sebuah simbol’.
“Saya berharap tidak ada yang mengalami konsekuensi serius, tapi ini menunjukkan tidak saja ekonomi yang rapuh, tapi planet kita juga,” katanya.
Badan nuklir Rusia, Rosatom, menyatakan seluruh fasilitas negeri itu berfungsi normal. Namun puluhan orang terluka akibat terkena pecahan kaca. Meteor menghujani jendela sejumlah gedung di Chelyabinsk. “Tapi tidak ada yang menderita luka serius,” begitu pernyataan Kementerian Dalam Negeri Rusia.
Sebuah ledakan di angkasa terjadi di atas pegunungan Ural, Rusia, Jumat pagi. Pemerintah Rusia yakin ledakan itu berasal dari meteor yang jatuh ke bumi. Hujan meteor itu terjadi di tiga wilayah Rusia dan Kazakhtan. Polisi kini tengah mencari pecahan-pecahan meteor dan mengamankan gedung-gedung dari aksi penjarahan. Tidak jelas apakah meteor itu berasal dari sebuah meteor besar atau kecil. Warga tiga desa di Sverdlovsk mengaku menyaksikan kejadian tersebut dan tidak ada yang cedera.
Baca Juga:
Seorang saksi di kota Chelyabinsk mengaku mendengar ledakan keras lalu merasakan gelombang kejut di gedung 19 lantai di pusat kota, Jumat pagi. Suara alarm kendaraan dan jendela yang pecah terdengar dan telepon genggam terputus-putus. Pemerintah sedang memverifikasi ledakan yang diperkirakan terjadi diketinggian 10 ribu meter. Jejak obyek yang jatuh telrihat di Yekaterinburg, 200 kilometer (125 mi) tenggara Chelyabinsk.
REUTERS | RIA NOVOSTI | NATALIA SANTI
Baca juga
Vatikan Benarkan Kepala Paus Berdarah di Meksiko
Dapat Nilai C, Mahasiswi Gugat Universitas
Salafi Jihad, Ancaman Arab Spring
Skandal Daging Kuda Menyebar di Eropa
Zygier Diduga Akan Buka Operasi Rahasia Mossad