TEMPO.CO, BREDASDORP-- Menteri Pemberdayaan Perempuan Afrika Selatan, Lulu Xingwana, mendesak hakim untuk menjatuhkan hukuman seberat-beratnya bagi pemerkosa dan pembunuh gadis remaja di Kota Bredasdorp.
“Hukuman maksimal akan memberikan efek jera bagi para monster yang memburu perempuan dan anak-anak,” kata Xingwana seusai mengunjungi keluarga Anene Booysen.
Gadis 17 tahun itu diperkosa beramai-ramai pada dua pekan lalu di sebuah lokasi pembangunan pemukiman. Tragisnya, perut korban kemudian disobek dengan pisau hingga ususnya terburai. Anene dalam kondisi sadar saat perbuatan biadab itu terjadi.
Intervensi khusus yang dilakukan Xingwana akibat kemarahan rakyat Afrika Selatan atas kejahatan brutal tersebut. Kecamana bahkan datang dari Presiden Jacob Zuma.
Kejahatan pemerkosaan merupakan hal biasa di Afrika Selatan yang sangat terpengaruh tradisi patriarkal. Setiap empat menit, terjadi pemerkosaan di seluruh penjuru negeri. Bahkan korbannya pun tidak hanya perempuan, tapi juga lelaki, warga lanjut usia hingga bayi.
Dalam kesempatan terpisah,s ekitar seratus orang berunjuk rasa di depan penagdilan Bredasdorp. Massa mendesak hakim tidak menetapkan uang jaminan untuk membebaskan kedua tersangka pemerkosa dan pembunuh Anene.
Hakim kemudian memerintahkan keduanya untuk mendekam di bui hingga 26 Februari mendatang. Jika bersalah, mereka akan mendekam seumur hidup di balik jeruji besi.
L REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI