Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemberontak Mali Serang Gao  

image-gnews
Sejumlah tentara Mali berhaga di jalan masuk ke Gao, Mali, Senin (28/1). AP/Jerome Delay
Sejumlah tentara Mali berhaga di jalan masuk ke Gao, Mali, Senin (28/1). AP/Jerome Delay
Iklan

TEMPO.CO, Bamako - Salah satu kelompok pemberontak Mali, Gerakan untuk Kesatuan dan Jihad, di Afrika Barat mulai melancarkan serangan gerilya ke Kota Gao, Mali Utara, Ahad, 10 Februari 2013. Pemberontak juga mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom bunuh diri, sehari sebelumnya, Sabtu, 9 Februari 2013.

Menurut sejumlah jenderal Prancis, para pemberontak ini menggunakan perahu kano untuk melintasi Sungai Niger. Selanjutnya, mereka melancarkan serangan mengejutkan ke markas Angkatan Bersenjata Mali di kota sebelah utara.

Koresponden BBC di Gao, Tomas Fessy, melaporkan, bentrokan antara pasukan keamanan dan pemberontak semula terjadi di dekat kantor pusat kepolisian Mali. Selanjutnya pertempuran merebak ke mana-mana. Pertempuran itu berlangsung sehari setelah seorang pria meledakkan dirinya dengan bom tak jauh dari pos penjagaan pintu masuk kota. Gao telah direbut kembali dari tangan pemberontak oleh pasukan Prancis dan Mali dua pekan lalu.

Dalam melakukan aksinya ke Gao, Ahad, 10 Februari 2013, para pejuang mempersenjatai diri dengan senapan serbu AK-47 otomatis. Seperti kata para jenderal Prancis, mereka melakukan gempuran mengejutkan ke pos militer di kota besar di Mali Utara. Serangan ini dilakukan setelah pasukan Prancis dan Mali selama dua pekan mengirim serdadunya ke Gao untuk menumpas pemberontak.

Menurut jenderal Pancis, Bernard Barera, seperti dikutip pejabat Mali, untuk memasuki Kota Gao, para penyerang menggunakan kano untuk melintasi Sungai Niger. Pertempuran antara pemberontak dan pasukan keamanan Mali berlangsung pada pukul 2.00 siang waktu setempat hingga malam hari di kota perdagangan Gao.

Pada peristiwa sehari sebelumnya, Sabtu, 9 Februari 2013, sebuah ledakan bom bunuh diri terjadi di pos penjagaan di pintu masuk Gao menewaskan pelaku dan melukai seorang anggota militer Mali. Bom bunuh diri lainnya dilakukan oleh seorang pengendara motor. Dia meledakkan dirinya, Jumat, 8 Februari 2013, menyebabkan dirinya tewas dan seorang lainnya luka ringan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan kepada kantor berita AFP, Ahad, 10 Februari 2013, Abou Walid Sahraoui, selaku juru biara MUJAO, mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri, Jumat.

"Hari ini, hamba Allah telah sukses menjalankan misinya menyerang tentara Mali, yang menjadi musuh Islam di Gao. MUJAO juga berhasil memaksa tentara Mali melarikan diri akibat bom bunuh diri Sabtu."

Dia menambahkan, "Pertempuran akan terus berlangsung hingga meraih kemenangan, alhamdulillah ya Allah atas perlingungan-Mu. Para Mujadi akan tetap berada di Gao selamanya." Sahraoui katakan, "Serangan ini akan lakukan terus menerus ke pasukan Prancis dan sekutunya."

AL JAZEERA | BBC | CHOIRUL


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prancis Membunuh 20 Milisi Mali

1 Mei 2017

Mirage 2000. AP/Donato Fasano
Prancis Membunuh 20 Milisi Mali

Seorang tentara Prancis tewas setelah mendapatkan serangan dari kelompok perlawanan terhadap pemerintah di Ibu Kota Bamako.


Pertama Kali, ICC Tuntut Milisi ISIS sebagai Penjahat Perang  

23 Agustus 2016

Seorang wanita merawat kambing milik keluarganya, di rumah sederhana mereka di sebelah Masjid Djingareyber, situs Warisan Dunia UNESCO, di Timbuktu, Mali, Selasa (23/7). AP/Rebecca Blackwell
Pertama Kali, ICC Tuntut Milisi ISIS sebagai Penjahat Perang  

Jaksa ICC di Den Haag, Belanda menjerat milisi ISIS yang merusak situs warisan dunia di Timbuktu, Mali sebagai penjahat perang.


Penyerbuan Hotel, Mali Berkabung Tiga Hari  

23 November 2015

Pasukan khusus militer Perancis yang ikut turun dalam menyelamatkan ratusan warga yang disandera oleh belasan militan, membentangkan garis polisi di depan Hotel Radisson Blu di Bamako, Mali, 20 November 2015. Pembebasan ratusan sandera tersebut dilakukan oleh pasukan Khusus Perancis, pasukan PBB dan dua anggota pasukan khusus Amerika Serikat. REUTERS
Penyerbuan Hotel, Mali Berkabung Tiga Hari  

Senegal siap membantu Mali.


Penyanderaan di Mali, Al-Qaeda Mengaku Bertanggung Jawab

23 November 2015

Petugas mengevakuasi sejumlah jenazah dalam aksi penyanderaan oleh belasan militan di Hotel Radisson Blu di Bamako, Mali, 20 November 2015. Aksi penyanderaan tersebut berlangsung selama 9 jam. REUTERS
Penyanderaan di Mali, Al-Qaeda Mengaku Bertanggung Jawab

Prancis menempatkan 3.500 pasukan di Mali.


Sayap Al-Qaeda Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Hotel Mali

21 November 2015

Petugas menunjukkan bendera para pelaku penyandera sejumlah pengunjung dan pegawai Hotel di Hotel Radisson Blu di Bamako, Mali, 20 November 2015.  Kelompok jihad Al Mourabitoun yang bersekutu dengan al Qaeda dan bekas koloni Perancis, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. REUTERS
Sayap Al-Qaeda Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Hotel Mali

Kelompok-kelompok bersenjata terus melakukan serangan di Mali meskipun telah terjadi kesepakatan perdamaian antara mantan pemberontak Tuareg di bagian utara dan kelompok bersenjata pro-pemerintah, Juni lalu.


Serangan di Hotel Mali, 27 Orang Tewas

21 November 2015

Petugas menunjukkan bendera para pelaku penyandera sejumlah pengunjung dan pegawai Hotel di Hotel Radisson Blu di Bamako, Mali, 20 November 2015.  Kelompok jihad Al Mourabitoun yang bersekutu dengan al Qaeda dan bekas koloni Perancis, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. REUTERS
Serangan di Hotel Mali, 27 Orang Tewas


Serangan hotel di Mali itu yang diklaim oleh kelompok Al-Murabitoun dari militan bermata satu Aljazair Mokhtar Belmokhtar.


Hotel Radisson Mali Diserbu Teroris, Biasa Jadi Transit WNI  

20 November 2015

Dalam gambar yang diambil darii Mali TV ORTM, petugas keamanan memberikan instruksi kepada rekannya di dalam Radisson Blu Hotel di Bamako, Mali, 20 November 2015. Kelompok bersenjata menyandera seluruh orang dalam hotel itu setelah berteriak
Hotel Radisson Mali Diserbu Teroris, Biasa Jadi Transit WNI  

Aksi teror melanda Hotel Radisson Blue, Mali, terjadi sejak Jumat pagi


Teror Bersenjata, Presiden Mali Buru-buru Kembali  

20 November 2015

Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita. Wikimedia.org
Teror Bersenjata, Presiden Mali Buru-buru Kembali  

Aksi ini membuat Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita mempercepat kunjungan kenegaraannya ke Chad.


Detik-detik Dramatis Pasukan Khusus Mali Bebaskan 80 Sandera  

20 November 2015

Warga berhamburan dari hotel Radisson Blu, tempat penyanderaan oleh kelompok bersenjata, di Bamako, Mali, 20 November 2015. Dikabarkan 10 militan bersenjata menyandera 140 tamu dan 30 staf hotel tersebut. AP/Harouna Traore
Detik-detik Dramatis Pasukan Khusus Mali Bebaskan 80 Sandera  

Pasukan khusus Mali dibantu pasukan perdamaian PBB menyerbu Hotel Radisson Blu untuk membebaskan sandera.


Tak Ada Sandera WNI di Hotel Radisson Mali  

20 November 2015

Seorang sandera dikawal keluar dari lokasi penyanderaan di Hotel Radisson Blu di Bamako, Mali, 20 November 2015. Hingga saat ini 80 orang berhasil dibebaskan, dan tiga orang dikabarkan tewas saat militan memasuki hotel itu. REUTERS/REUTERS TV
Tak Ada Sandera WNI di Hotel Radisson Mali  

Saat kejadian, seluruh WNI berada di lokasi yang cukup jauh dari hotel.