TEMPO.CO, Paris - Seorang wanita ditangkap gara-gara mencoret lukisan. Dia menuliskan kata 'AE911' dengan spidol permanen. Lukisan yang dia coret itu bukan sembarang lukisan. Namun lukisan perlukis terkenal Delacroix yang dipajang di museum Louvre, cabang Lens, Prancis, Jumat 8 Februari 2013.
Philippe Peyroux, jaksa setempat mengatakan wanita yang kemudian ditahan polisi itu kelihatannya memiliki gangguan jiwa. Peyroux akan meminta psikiater untuk memeriksanya guna mengetahui motif mencoret lukisan.
"Kami menunggu sampai dapat mengetahui lebih banyak tentang orang ini," kata Peyroux. Wanita itu menulis kata 'AE911' di sisi kanan bawah lukisan. Diduga, tulisan ini mengacu pada peristiwa penabrakan menara WTC pada 11 September 2001.
Lembaga yang bernama www.ae911truth.org adalah organisasi petisi online yang ditandatangani oleh lebih dari 16.400 orang. Mereka menyerukan Kongres Amerika Serikat untuk membuka penyelidikan independen atas serangan 9/11 pada bulan September 2001. Lembaga ini menolak gagasan orang Islam yang menerbangkan pesawat yang menabrak menara kembar WTC.
Untungnya, coretan itu kemudian bisa dihapus dari kanvas tanpa merusak lukisan. Seorang ahli seni dikirim dari Paris untuk memeriksa lukisan dan membersihkan tanpa merusak lukisan tersebut.
"Lukisan itu tetap utuh. Coretan itu baru ada di permukaan pernis dan belum mencapai lapisan cat," ujar seorang pejabat museum. Pembersihan lukisan itu memakan waktu dua jam dan dilakukan dengan lukisan masih tergantung di dinding. Untuk pemulihan ini, museum terpaksa ditutup.
Lukisan yang dicoret tadi merupakan karya Eugene Delacroix yang mengambarkan kemenangan dengan seorang wanita mengibarkan bendera Prancis. Lukisan yang dibuat pada 1830 itu untuk merayakan Revolusi Prancis.
NUR ROCHMI | GUARDIAN
Berita terpopuler lainnya:
Abraham: Pimpinan KPK Sepakati Anas Tersangka
Tiba di Cikeas, Anas Merendahkan Posisi Duduknya
Abraham: Banyak Mafia di Kementerian Pertanian
SBY Ambil Alih Partai, Anas Diminta Fokus Kasusnya
Kader Demokrat Jakarta Siap Lawan SBY
Anas Tersangka, Ini Dua Opsi Demokrat