TEMPO.CO, Teheran - Pemimpin spiritual Iran, Ayatullah Ali Khameini, Kamis, 7 Februari 2013, menyatakan menolak melakukan pembicaraan dengan Amerika Serikat di tengah perselisihan soal program nuklir Teheran. Hingga saat ini, AS, bersama sekutunya masih melanjutkan sanksinya.
"Kalian (Amerika) ingin bernegosiasi ketika kalian mengarahkan senjata ke Iran. Bangsa Iran tidak akan merasa terintimidasi oleh sanksi," kata Khameini kepada para komandan pasukan Angkatan Udara seperti disampaikan dalam situs pribadinya.
"Beberapa orang bersuka cita soal negosiasi, tetapi negosiasi tidak akan menghasilkan apa-aapa," lanjutnya.
Menurut Khamenei, keputusan Iran untuk mengembangkan program nuklir demi kepentingan ilmu pengetahuan adalah final. "Kebijaksanaan Iran tak bisa dpengaruhi oleh apapun."
Sikap keras Khamenei ini terkait dengan pernyataan Wakil Presiden Amerika Serikat, Joe Bidden, pekan lalu, mengenai kesiapan negaranya melakukan dialog dengan Iran soal program nuklir. Namun, kata Bidden, dialog ini hanya bisa terjadi bila Teheran menunjukkan keseriusannya.
Pernyatan Bidden itu disampaikan dalam sebuah pidato pada acara Konferensi Keamanan Internasional di Munich, Jerman. Menurutnya, "Masih ada waktu, masih ada kesempatan (untuk berdialog)." Saat ditanya wartawan, kapan dialog itu akan dilakukan, Biden menjawab, "Ketika pemimpin Iran, pemimpin tertinggi (Ayatollah Ali Khamenei), bersikap serius."
AL ARABIYA | AP | CHOIRUL