TEMPO.CO, Islamabad - Pemerintah Pakistan membangun sebuah taman bermain di Abbottabad, kota tempat Osama bin Laden ditemukan dan dibunuh oleh pasukan khusus Amerika Serikat. Pembangunan tempat rekreasi ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan.
Keberadaan taman tersebut tak memiliki kaitan dengan pemimpin Al-Qaeda, yang hidup dan tinggal di sebuah kompleks perumahan di Abbottabad pada 2011, sebelum ditemukan dan ditembak mati pasukan khusus AS.
Pejabat di kantor Provinsi Khyber Pakhtunkhwa mengatakan pemerintah akan membangun kebun binatang, lapangan golf mini, arena panjat tebing, dan sebuah klub paragliding di kota ini. Biaya yang diperlukan sekitar US$ 30 juta atau setara dengan Rp 29 milyar dan diperkirakan selesai dalam waktu lima tahun.
"Pada tahap pertama, pembangunan taman hiburan kota menempati lahan seluas 20 hektar, tetapi selanjutnya akan dikembangkan hingga 200 hektar," kata Syed Shah, Menteri Pariwisata dan Olahraga Khyber Pakhtunkhwa, kepada kantor berita AFP.
Kompleks tempat tinggal Bin Laden di Abbottabad sekarang ini telah rata dengan tanah dan taman hiburan baru yang akan dibangun tidak menempati lahan kompleks rumah Bin Laden. Lahan di bekas kediaman Bin Laden akan dijadikan unit perumahan pegawai pemerintah. "Proyek (pembangunan) ini tidak ada kaitannya dengan Osama bin Laden," kata Shah. Dia menambahkan, "Kami bekerja demi mempromosikan pariwisata dan fasilitas bermain."
Abbottabad terletak di kaki Bukit Himalaya sekitar 120 kilometer sebelah utara Islamabad. Kota ini merupakan garnisun militer Pakistan sebelum terjadi penyergapan atas pemimpin Al-Qaeda pada 2011.
Kematian Bin Laden oleh pasukan komando khusus Amerika Serikat menimbulkan ketegangan hubungan antara Amerika Serikat dengan Pakistan. Sebab, negara adidaya itu dianggap melanggar wilayah negara dengan melakukan serangan tanpa seizin Pakistan.
BBC | CHOIRUL
Berita Internasional Terpopuler:
Wanita Prancis Pernah Diharamkan Pakai Celana
Mengintip 'Gereja' Kaum Atheis di London
Diancam Diperkosa, Grup Rock Batal Manggung
Ahmadinejad Siap Jadi Astronot Pertama Iran
Presiden India Setuju Hukum Mati Pemerkosa