TEMPO.CO, Bagdad - Sebuah serangan bom ditujukan ke markas besar kepolisian Irak di Kota Kirkuk, menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai 70 lainnya.
Dalam serangan tersebut, sejumlah pria bersenjata menyerbu markas kepolisian di Kirkuk setelah sebuah mobil diledakkan oleh pelaku bom bunuh diri, Ahad, 3 Januari 2013.
Sejumlah saksi mata mengatakan, kendaraan yang mereka ledakkan dicat mirip dengan milik anggota kepolisian. Selain itu, penyerang juga mengenakan pakaian polisi.
Natah Mohammed Abr, Kepala Departemen Layanan Darurat Kota, mengatakan para penyerang melengkapi dirinya dengan senjata laras panjang, granad, dan rompi bom bunuh diri, serta mencoba memaksakan diri masuk ke dalam markas kepolisian setelah ada hiruk pikuk akibat ledakan bom mobil. Dia katakan, ledakan itu juga merusak gedung sebelahnya.
Koresponden Al Jazeera, Jane Arraf, melaporkan dari Bagdad, dia menerima laporan mengenai apa yang sebenarnya terjadi dalam serangan tersebut. "Serangan ini berlangsung di Direktorat Kepolisian yang berada di area padat, banyak pasar. Akibatnya, selain anggota kepolisian, warga sipil juga banyak yang tewas," kata Arraf.
"Gaya serangannya mirip dilakukan oleh kelompok Al-Qaeda dengan menggunakan ledakan dan terkoordinir dengan baik," katanya mengutip keterangan pejabat.
Hingga saat ini, belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan mematikan itu. Kirkuk, kota berpenduduk etnis campuran Arab, Kurdi, dan Turki, merupakan pusat perselisihan perebutan minyak dan lahan antara pemerintah pusat Bagdad dan inklav otonomi Kurdi di utara.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita terpopuler lainnya:
Yusuf Supendi: Konspirasi Suap Daging, PKS Mabuk
Anis Matta: PKS Ibarat Logo Nike
Spanduk Sapi, Anis Matta: Kami Bukan Makhluk Suci
Kisah Penguntitan Sapi Berjenggot hingga Maharani
Hanya Petinggi PKS yang Dinilai Pantas Bertobat
Terkait Penipuan, Luthfi Berutang Rp 5,5 Miliar