Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inggris Latih Pasukan Keamanan Libya  

image-gnews
Pejuang revolusioner merayakan penangkapan Moammar Gadhafi, Libya, Kamis (20/10). AP Photo/David Sperry
Pejuang revolusioner merayakan penangkapan Moammar Gadhafi, Libya, Kamis (20/10). AP Photo/David Sperry
Iklan

TEMPO.CO, Tripoli - Inggris akan memberikan pelatihan kepada pasukan keamanan Libya guna membantu Eropa melawan kelompok Islam militan di Afrika Utara. Keterangan tersebut disampaikan Perdana Menteri David Cameron dalam sebuah kunjungan mengejutkan ke Libya, Kamis, 31 Januari 2013.

Dalam sebuah pertemuan di Brussel, menteri-menteri luar negeri Uni Eropa sepakat memberikan bantuan kepada otoritas Libya untuk memperketat garis perbatasan negara untuk memerangi penyelundupan senjata dan menghentikan kelompok militan melintasi perbatasan.

Selain pelatihan, Eropa juga memberikan nasihat keamanan dengan mengirimkan 70 ahli. Bantuan akan diberikan pada musim panas tahun ini. Perhatian Eropa yang begitu tinggi terhadap Libya terkait dengan perkembangan di Sahara setelah militan Islam menyandera sejumlah orang di kilang gas In Amenas di Aljazair, awal bulan Januari.

Dalam aksi penyanderaan itu, lebih dari 37 warga asing tewas setelah pasukan komando Aljazair menyerbu kompleks kilang untuk mengakhiri krisis penyanderaan yang menyebabkan 29 penyandera tewas.

Cameron terbang ke Tripoli dari Aljazair, tempat dia melakukan kerja sama keamanan dan intelijen. Di ibu kota Libya, Tripoli, Cameron dijadwalkan mengunjungi akademi kepolisian dan Lapangan Martir. Pada kesempatan itu, dia mengatakan bahwa Afrika Utara dan Sahara adalah magnet bagi kaum Jihad, sekaligus memperingatkan harus dilakukan perjuangan bersama untuk melawan mereka.

Meskipun demikian, Cameron menghindari aksi militer dan lebih menyukai untuk memberdayakan negara-negara kawasan guna menjaga keamanan serta meningkatkan peran hukum serta institusi demokratik. "Di sana tidak ada kebebasan dan demokrasi yang sebenarnya tanpa keamanan dan stabilitas yang baik. Kami berkomitmen membantu kedua hal tersebut dan termasuk di tetangga Anda," kata Cameron di acara jumpa pers bersama Perdana Menteri Ali Zeidan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami sepakat terhadap sebuah paket bantuan dari Inggris ke Libya. Kami juga mendiskusikan bagaimana caranya kami dapat membantu membangun kemampuan institusi pemerintahan baru Libya," ia menambahkan.

Cameron terakhir mengunjungi Libya pada 2011 bersama dengan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy setelah pemberontak berhasil menumbangkan bekas pemimpin Libya, Moammar Kadhafi, bersama Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat.

AL ARABIYA | CHOIRUL

Berita Terpopuler Lainnya:
Yusuf Supendi: Kok, Kaget PKS Terlibat Suap?

Impor Renyah 'Daging Berjanggut'

Skandal Daging Berjanggut, Laporan Tempo 2011

Sebut Suap Daging Musibah, Tiffatul Dikecam

Presiden PKS Ditangkap, Apa Kata Hilmi Aminuddin

Marzuki Alie: Luthfi Hasan Itu yang Mana, Ya?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Ladang minyakperusahaan minyak Italia Eni di Mellitah, Libya. AP/Eni Press office
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.


Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai tangan dari mobilnya saat ia kembali ke Korea Utara usai mengadakan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, 27 April 2018. (Korea Summit Press Pool via AP)
Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.


Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Saif al-Islam (kiri) dan ayahnya, Muammar Gaddafi. REUTERS/Chris Helgren (kiri) and Jamal Saidi
Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.


ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS memaksa perawat Filipina memberikan pelatihan medis di Libya. scmp.com
ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.


Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.


Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Para migran dari Eritrea terjun ke laut dari kapal yang penuh penumpang di perairan Mediteranian, sekitar 13 mil di utara Sabratha, Libya, pada 29 Agustus 2016. Ribuan pengungsi yang menaik 20 perahu lebih diselamatkan oleh anggota LSM. AP/Emilio Morenatti
Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.


Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

sxc.hu
Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.


Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Pasukan Libya yang berafiliasi dengan pemerintah saat bertempur dengan ISIS di Sirte, Libya, 22 September 2016. AP/Manu Brabo
Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."


Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Pasukan Libya yang berkoalisi dengan PBB menembakan roket saat bertempur dengan ISIS di Sirte, Libya, 4 Agustus  2016. REUTERS/Goran Tomasevic
Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.


Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Aksi pasukan tentara Libya dalam pertempuran melawan militan ISIS di Sirte, Libya, 21 Juli 2016. Tentara Libya bersekutu dengan pasukan PBB untuk merebut kembali kota Sirte dari tangan kelompok militan tersebut. REUTERS
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).