TEMPO.CO, Dallas - Seorang wanita Texas dihukum mati dalam pembunuhan sadis atas wanita 71 tahun yang juga tetangganya segera diantar menjemput ajalnya. Eksekusi ini akan menandai pertama kalinya dalam tiga tahun tahanan perempuan dihukum mati di AS.
Kimberly McCarthy, 51 tahun, dijatuhi hukuman mati karena perampokan tahun 1997 di rumah pensiunan profesor psikologi, Dorothy Booth. Penyidik mengatakan Booth setuju memberikan McCarthy secangkir gula sebelum ia diserang dengan pisau di rumahnya di Lancaster, sekitar 15 km sebelah selatan Dallas.
Sedikitnya tiga kasus lain dikaitkan dengan McCarthy, mantan terapis di rumah jompo yang belakangan kecanduan kokain. Ia akan dihukum mati dengan injeksi besok.
McCarthy akan menjadi wanita ke-13 yang dihukum mati di Amerika Serikat dan keempat di Texas sejak tahun 1976. Dalam periode waktu yang sama, lebih dari 1.300 narapidana pria telah dieksekusi.
Angka statistik dari Biro Statistik Kriminal AS menunjukkan tahun 1980 sampai 2008, 10 persen pelaku pembunuhan berjenis kelamin perempuan.
Dalam upaya hukum terakhir, pengacara McCarthy meminta Gubernur Rick Perry pada hari Senin untuk menggunakan wewenang eksekutifnya untuk mengeluarkan penangguhan hukuman 30 hari. Mereka juga mengimbau jaksa Craig Watkins untuk menarik atau memodifikasi tanggal eksekusi, mengutip dukungan bahwa Texas mengadopsi undang-undang yang memungkinkan terpidana mati untuk mengajukan banding atas dasar ras. McCarthy berkulit hitam, sedangkan hampir semua dari 12 juri dalam pengadilannya berkulit putih.
Mahkamah Agung AS awal bulan ini menolak untuk meninjau kasusnya, dan Dewan Pengampunan Texas menolak permintaan grasinya. Ketua tim pengacaranya, Doug Parks, mengatakan penggunaan narkoba adalah pendorong McCarthy melakukan aksinya.
USA TODAY | TRIP B