Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sugihara, Pria Jepang yang Selamatkan 6.000 Yahudi  

Editor

S Tri P Bud

image-gnews
Chiune Sugihara
Chiune Sugihara
Iklan

TEMPO.CO, Tokyo - Kebanyakan orang hanya tahu Oskar Schindler, pengusaha Jerman yang menyelamatkan lebih dari 1.200 nyawa selama Holocaust. Ia mempekerjakan mereka di pabrik-pabrik miliknya agar Nazi tak membawanya ke kamp konsentrasi.

Namun hanya sedikit yang tahu tentang Chiune Sugihara, diplomat Jepang yang tidak mematuhi perintah atasannya demi menyelamatkan ribuan nyawa Yahudi. Ia mengeluarkan visa yang memungkinkan 6.000 orang Yahudi melarikan diri dari wilayah yang diduduki Nazi melalui Jepang.

Dalam International Holocaust Remembrance Day, Minggu, sebuah komunitas Yahudi mengenang Sugihara, mengingatnya sebagai orang yang sebelumnya terlupakan. "Tanpa dia, kita tidak akan ada hari ini. Jasanya menghasilkan dokter, bankir, pengacara, penulis, politikus, bahkan tokoh Yahudi Ortodoks Rhodes Scholar," kata Richard Salomon, anggota dewan dari Illinois Holocaust Museum and Education Center. Museum menyimpan peninggalan Sugihara sebagai bagian dari koleksi permanen, dan akan menghormatinya bersama orang lain yang menyelamatkan orang Yahudi selama Holocaust.

Ayah Salomon, Bernard, menerima visa yang dikeluarkan oleh Sugihara, yang pada tahun 1940 menjadi Konsul Jenderal Jepang di Lithuania, suatu daerah di mana pengungsi Yahudi Polandia telah pindah selama Perang Dunia II. Saat Nazi mengancam akan menyerang Lithuania, ribuan orang Yahudi mengepung konsulat Jepang dan meminta visa untuk melarikan diri. Tidak mematuhi perintah atasannya di Jepang, Sugihara mengeluarkan ribuan visa. Dari 31 Juli-28 Agustus 1940, Sugihara dan istrinya bekerja sepanjang malam, menuliskan visa.

Pemerintah Jepang akhirnya menutup konsulat, yang terletak di Kovno. Tetapi, hingga kereta Sugihara beranjak meninggalkan kota, ia terus menulis visa. Ketika kereta mulai bergerak, ia memberikan visa terakhir untuk seorang pengungsi.

Para pengungsi mengikuti rute yang membawa mereka dengan kereta api ke Moskow. Mereka melintasi jalur kereta trans-Siberia ke Vladivostok dan ke Kobe, Jepang. Sebagian besar tinggal di Kobe selama beberapa bulan, kemudian pergi ke Shanghai, Cina, dan ke tempat lain. Ayah Salomon pergi dari Shanghai ke India, dan akhirnya menetap di Amerika Serikat, di mana ia bertemu dengan istrinya, Maria, di Chicago.

Sedangkan Sugihara dipindahkan ke Praha, di mana ia bekerja pada tahun 1941 hingga 1942, kemudian ke Bucharest, dari 1942 hingga 1944. Ketika Soviet menginvasi Rumania, ia dan keluarganya dibawa ke sebuah kamp selama 18 bulan. Mereka kembali ke Jepang pada tahun 1946, dan setahun kemudian, ia ditekan untuk mengundurkan diri.

Bertahun-tahun kemudian, istrinya, Yukiko Sugihara, yang meninggal pada tahun 2008, berspekulasi bahwa pengunduran diri paksa suaminya karena visa yang tidak sah yang dikeluarkannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Chiune Sugihara, yang bekerja serabutan setelah kembali ke Jepang, kemudian dipekerjakan oleh sebuah perusahaan perdagangan di Rusia, bekerja dalam ketidakjelasan dan tidak pernah berbicara tentang visa. Dia tidak pernah tahu jika suatu hari ia akan bertemu lagi dengan orang-orang yang diberinya visa.

Pada tahun 1968, seorang Yahudi yang selamat yang menjadi seorang diplomat Israel, Yosua Nishri, menghubunginya. Pada tahun 1985, setahun sebelum kematiannya di Tokyo, Israel menyebut Sugihara sebagai "pahlawan" yang menyelamatkan orang Yahudi selama Holocaust.

"Ada begitu banyak orang yang hidup hari ini karena upayanya yang tanpa pamrih. Itu bukan masalah duduk dan berkata, 'mari, saya akan menuliskannya untuk Anda'," kata Anne Akabori, seorang penulis yang menerjemahkan Visa for Life, memoar Yukiko Sugihara, dan menulis The Gift of Life, buku tentang kehidupan Chiune Sugihara.

"Dan itu begitu penting bagi orang Jepang untuk mengetahui ada seseorang yang melakukan apa pun yang dia bisa untuk mengurangi keterlibatan Jepang dalam perang. Hidupnya untuk perdamaian," kata Akabori, yang berteman dengan anak Sugihara dan memimpin yayasan Visas for Life Foundation. Misi organisasi ini untuk melestarikan warisan Chiune Sugihara dan menghubungkan mereka yang diselamatkan Sugihara dan keturunan mereka.

Kelompok ini telah mendokumentasikan 2.139 visa yang dikeluarkan Sugihara. Simon Wiesenthal Center memperkirakan bahwa 40 ribu orang yang hidup hari ini adalah karena jasa Sugihara.

HUFFINGTON POST | TRIP B

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KCI Buka Suara soal Rencana Impor KRL Baru dan Peremajaan Kereta

24 Juni 2023

VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba menjelaskan adanya peningkatan jumlah penumpang commuter line selama musim libur Lebaran 2023 di Stasiun Solo Balapan, Jumat, 28 April 2023.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
KCI Buka Suara soal Rencana Impor KRL Baru dan Peremajaan Kereta

KCI bersama beberapa stakeholder sudah melakukan rapat yang membahas mengenai kebutuhan sarana KRL tersebut pada Rabu, 21 Juni 2023.


Piala Sudirman: Dikalahkan Yamaguchi, Begini Komentar Gregoria

25 Mei 2019

Aksi pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung saat berusaha mengembalikan kok ke arah pebulu tangkis Inggris Abigail Holden pada babak penyisihan grup 1B Piala Sudirman 2019 di Guangxi Sports Center Gymnasium, Nanning, Cina, Ahad, 19 Mei 2019. Gregoria menang atas Abigail Holden dua set langsung dengan skor 21-10 dan 21-13. ANTARA/Wahyu Putro A
Piala Sudirman: Dikalahkan Yamaguchi, Begini Komentar Gregoria

Gregoria Mariska Tunjung kalah dari pemain Jepang, Akane Yamaguchi di semifinal Piala Sudirman dan ini komentarnya.


Jokowi Terima Pengusaha Jepang, Bahas MRT Hingga Kereta Cepat

27 Oktober 2017

Suasana pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Yasuo Fukuda dan para pengusaha Jepang di di Istana Merdeka, Jakarta, 27 Oktober 2017. Pertemuan bilateral tersebut digelar guna membahas potensi kerja sama kedua negara. setkab.go.id
Jokowi Terima Pengusaha Jepang, Bahas MRT Hingga Kereta Cepat

Jokowi menerima pengusaha Jepang di Istana Kepresidenan hari ini.


Jadi Warisan Dunia, Pulau Okinoshima Tertutup bagi Wisatawan

16 Juli 2017

Pulau Okinoshima di Jepang. Iromegane.com
Jadi Warisan Dunia, Pulau Okinoshima Tertutup bagi Wisatawan

Pulau Okinoshima yang masuk daftar Warisan Dunia UNESCO pekan lalu, resmi dinyatakan terlarang untuk dikunjungi wisatawan mulai tahun depan.


Ajaib, Potongan Ikan Tiba-tiba Melompat dari Nampan

11 Juli 2017

Donna Pascoe, memerlukan waktu 4 jam 11 menit untuk mengalahkan ikan tuna besar ini. Keberhasilan tersebut membuat Donna berhasil menyabet juara dunia memancing versi  International Gamefish Association Awards, dan penghargaan tersebut akan diserahkan pada bulan April. Dailymail
Ajaib, Potongan Ikan Tiba-tiba Melompat dari Nampan

Sebuah video unik dan aneh yang menunjukkan seekor tuna sirip kuning, meronta-ronta setelah diiris menjadi dua.


Perang Dunia III, Jepang dan Amerika Siap Serang Korea Utara

29 Mei 2017

Sebuah kendaraan militer membawa misil Korea Utara, pada saat parade militer peringatan 60 tahun gencatan senjata Perang Korea di Pyong Yang, Korea Utara (27/7). REUTERS/Jason Lee
Perang Dunia III, Jepang dan Amerika Siap Serang Korea Utara

Jepang dan Amerika akan mengambil aksi nyata atas ulah Korea Utara.


Pulau Terlarang bagi Perempuan Dicalonkan Jadi Warisan Dunia

20 Mei 2017

Pulau Okinoshima, terlihat di kejauhan di belakang kepulauan Kashiwajima. CC
Pulau Terlarang bagi Perempuan Dicalonkan Jadi Warisan Dunia

UNESCO mempertimbangkan untuk menjadikan pulau kecil terlarang bagi perempuan di Jepang sebagai situs Warisan Dunia


Kabinet Jepang Loloskan Aturan Pengunduran Diri Kaisar Akihito

19 Mei 2017

Kaisar Jepang Akihito tersenyum bersama Permaisuri Michiko di Istana Kekaisaran di Tokyo, Jepang, 29 September 2015. Dalam pidato pada Agustus tahun lalu, Kaisar Akihito menyatakan kekhawatirannya terkait usia dan kondisi kesehatannya. REUTERS/Imperial Household Agency of Japan/Handout via Reuters
Kabinet Jepang Loloskan Aturan Pengunduran Diri Kaisar Akihito

Tidak ada kaisar Jepang yang turun tahta selama dua abad terakhir karena hukum yang ada tidak mengizinkannya.


Demi Cinta, Cucu Kaisar Jepang Rela Lepas Status Bangsawan  

18 Mei 2017

Putri Mako. AP/Shizuo Kambayashi
Demi Cinta, Cucu Kaisar Jepang Rela Lepas Status Bangsawan  

Putri Mako, cucu Kaisar Akihito, rela melepaskan status kebangsawanannya demi cintanya kepada seorang pria biasa yang bekerja di bidang pariwisata.


Pertama Kali, Pusat Studi Ninja Didirikan di Universitas Jepang  

12 Mei 2017

Ilustrasi ninja Jepang. hurriyetdailynews.com
Pertama Kali, Pusat Studi Ninja Didirikan di Universitas Jepang  

Sebuah universitas di Jepang berencana membangun pusat penelitian mengenai ninja, yang diklaim sebagai yang pertama di dunia