TEMPO.CO, Aljir - Perdana Menteri Aljazair Abdelmalik Sellal membenarkan jumlah korban warga asing yang tewas di negerinya mencapai 37 orang dari delapan negara. Sedangkan korban meninggal asal Aljazair berjumlah 11 orang.
"Seluruhnya tewas saat terjadi adu tembak antara pasukan keamanan dan penculik yang menguasai ladang gas di In Amenas, sebelah selatan negara," kata Sellal.
Korban meninggal berkewarganegaraan Amerika Serikat tiga orang, Jepang tujuh orang, enam asal Filipina, tiga orang dari Inggris, dan seorang lagi asal Norwegia.
"Hingga saat ini, tujuh korban lainnya belum diketahui identitasnya, sementara pekerja asing yang hilang berjumlah lima orang," ujar Abdelmalik Sellal. Dia menambahkan, "Sebanyak 25 penculik juga tewas dalam drama adu tembak. Identitas mereka masih diselidiki."
Sellal mengatakan, 29 pejuang yang terlibat adu tembak dengan pasukan keamanan Aljazair berasal dari Mali, yang kni menghadapi serbuan pasukan Prancis. Selain itu, mereka berasal dari Tunisia, Mesir, Niger, Kanada, dan Mauritania.
Dalam aksi adu senjata dengan petugas, Sellal menjelaskan, para penculik juga meletakkan bahan peledak di pipa gas untuk melakukan peledakan. Dia katakan, mereka semula merencanakan untuk membajak bus guna membawa pekerja asing menuju bandara terdekat sebagai tawanan.
"Mereka mulai menembaki bus dan dibalas oleh tentara yang mengawal bus," ujar Sellal. "Mereka gagal mendapatkan apa yang mereka kehendaki untuk menjadikan warga asing sebagai sandera."
AL JAZEERA | CHOIRUL