TEMPO.CO, Aljir - Aljazair mengaku pasukan khusus telah membersihkan kilang gas di padang pasir Sahara yang sebelumnya dikuasai oleh pembajak. "Kami berhasil menangkap lima begundal dalam keadaan hidup," ujar seorang sumber keamanan, Ahad, 20 Januari 2013.
Keberhasilan itu disampaikan, Ahad, 20 Januari 2013, menyusul pengumuman pemerintah Aljazair yang menyebutkan bahwa jumlah korban tewas dalam pembajakan itu mencapai 23 orang. Tidak termasuk 32 pembajak yang juga tewas. Korban tewas akibat adu tembak selama empat hari dalam drama pembebasan di kilang gas In Amneas.
Sumber keamanan mengatakan kepada kantor berita Reuters, hingga saat ini mereka masih membersihkan kilang yang berada di Tiguentourine, In Amenas, “Para insinyur diharapkan bisa mulai bekerja sesegera mungkin.”
Pemerintah masih terus mempelajari keterlibatan warganya dalam krisis berdarah, Sabtu, 19 Januari 2013. Jumlah korban tewas lainnya sedang dicari di sekitar kompleks kilang.
Menurut otoritas Aljazair, 32 pelaku penculikan yang tewas berasal dari 6 negara asing. Menteri Komunikasi Aljazair, Mohamed Said, mengatakan, pemerintah segera mengumumkan seluruh jumlah korban tewas dalam waktu empat jam ke depan. “Saya takut jumlah korban tewas akan bertambah,” ujarnya seperti dikutip kantor berita APS.
Sebelumnya, beredar kabar sedikitnya 30 sandera dan 11 anggota organisasi yang berafiliasi ke al-Qaeda tewas ketika pasukan Aljazair menyerbu sebuah kilang gas di padang pasir dekat In Amenas untuk membebaskan para tawanan, Kamis, 17 Januari 2013.
Televisi pemerintah Aljazair melaporkan, empat warga asing yang disandera tewas dalam penyerbuan itu. Namun, kelompok militan mengklaim warga asing yang tewas mencapai 41 orang.
"Beberapa sandera berhasil dibebaskan, tetapi sejumlah orang yang selamat tak bisa dikonfirmasi," begitulah penjelasan siaran televisi tersebut.
Kelompok militan menduduki fasilitas kilang gas In Amenas pada Rabu, 16 Januari 2013. Kantor berita AFP menyebutkan, keadaan ini menyulitkan pemerintah Aljazair sehingga mereka memutuskan untuk menyerbu kilang yang diduduki kaum militan. Dalam aksi penyerbuan, Kamis, 17 Januari 2013, dua orang asal Skotlandia, satu dari Prancis, Irlandia dan Kenya, berhasil dibebaskan.
AL JAZEERA | BBC | CHOIRUL