TEMPO.CO, Jakarta- Perdana Menteri Shinzo Abe batal menyampaikan pidato kebijakan pemerintah Jepang di hadapan publik Jakarta, Jumat sore, 18 Januari 2013. PM Abe yang berkunjung ke Indonesia dalam lawatan ke negara-negara Asia Tenggara akan langsung bertolak menuju Tokyo usai bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kantor berita Kyodo memberitakan pembatalan tersebut terkait dengan krisis penyanderaan warga Jepang di Aljazair. Sedangkan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta yang dihubungi, Tempo mengaku tidak tahu-menahu penyebab pembatalan itu. “Kami baru diberi tahu atasan kami pagi ini, tapi tidak dijelaskan alasannya. Saat ini kami sedang mengabarkan pembatalan tersebut, terutama bagi para tamu yang telah menyatakan diri akan hadir,” kata Gita, staf Kedutaan Jepang saat dihubungi Tempo, Jumat siang. Surat pembatalan acara resmi kemudian disampaikan via e-mail dengan tertanda Wakil Duta Besar Jepang, Makita Shimokawa.
Pidato kebijakan tersebut merupakan kerja sama antara Kedubes Jepang dengan lembaga kajian Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang direncanakan akan berlangsung di Grand Ballroom, Hotel Grand Hyatt, Jln. MH Thamrin 1, Jakarta, atau dekat Bundaran HI. Sebelumnya, Abe juga direncanakan akan menghadiri perayaan 40 Tahun Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang di Hotel Kempinski pada malam harinya.
Dalam pertemuan dengan Yudhoyono, Abe menegaskan kemitraan strategis kedua negara, serta penguatan hubungan politik, keamanan, dan ekonomi. Jepang ingin untuk meningkatkan hubungan dengan Indonesia melalui tiga kerangka dialog regular antara Menteri Luar Negeri, Ekonomi dan Pertahanan, kata pejabat Jepang seperti ditulis Kyodo.
Abe juga akan membahas kerja sama proyek pengembangan infrastruktur di Indonesia. Oktober lalu, kedua negara menyepakati rencana mengembangkan jalur kereta api, pembangkit listrik tenaga panas bumi serta infrastruktur lainnya hingga 2020 senilai 3,4 triliun yen. Abe juga membahas hubungan antara Jepang dan 10 negara anggota ASEAN.
Sebelum ke Indonesia, Abe juga melawat ke Vietnam dan Thailand. Tahun ini merupakan peringatan 55 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang.
NATALIA SANTI