TEMPO.CO , Jakarta: Tragedi penembakan yang terjadi di Amerika kerap terjadi. Perdebatan tentang pengendalian penjualan senjata pun kembali bergulir. Namun, bagi Gubernur Texas Rick Perry, ide kontrol penjualan senjata ini dianggap tidak menyelesaikan masalah. Menurut dia, hanya doa yang bisa menyelamatkan anak-anak Amerika dari kekerasan bersenjata.
"Sebagai orang yang bebas, mari kita pilih jenis manusia macam apa kita ini. Hukum, satu-satunya benteng sekulerisme, tidak akan cukup. Mari kita kembali ke rumah peribadatan kita dan berdoa untuk pertolongan. Di atas semua itu, mari kita berdoa untuk anak-anak kita," kata Perry sebagaimana dilansir Huffington Post, Rabu 16 Januari 2013.
Ide Perry ini bukanlah yang ucapan pertama retorikanya yang menyindir 'sekulerisme'. Pada September lalu, Perry melontarkan kecaman keras terhadap orang-orang yang percaya pada pemisahan gereja dan negara.
"Iblis berjalan di seluruh dunia dengan keraguan dan kepalsuannya bahwa orang yang beriman seharusnya tidak terlibat dalam arena publik," kata Perry
Ide Perry ini tentu berbeda dengan pandangan Presiden Amerika Barack Obama yang mengajukan rancangan peraturan baru untuk membatasi peredaran senjata. Keinginan Obama ini menguat setelah terjadi kasus penembakan yang dilakukan Adam Lanza di sebuah Sekolah Dasar di Sandy Hook, Newtown, Connecticut. Dalam kasus tersebut belasan orang tewas, termasuk anak-anak.
AMIRULLAH