TEMPO.CO, Tokyo - Jet jumbo Boeing 787 Dreamlines milik dua maskapai penerbangan raksasa Jepang, Japan Airlines dan All Nipons Airways (ANA), terpaksa mendarat darurat setelah mengalami masalah, Rabu, 16 Januari 2013.
"Selama dalam penerbangan, pilot menyampaikan pesan soal problem baterai (pesawat)," kata juru bicara ANA. "Kami sedang melakukan investigasi untuk mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi."
ANA dengan nomor penerbangan NH 692 terbang meninggalkan Yamaguchi Ube di sebelah barat Jepang, Rabu, 13 Januari 2013, pukul 08.10 waktu setempat (23.10 GMT). Selanjutnya, burung besi ini mendarat pada pukul 08.47 di Bandara Takamatsu.
Pihak maskapai menjelaskan, setelah pesawat mendarat dengan selamat di Takamatsu, seluruh penumpang berjumlah 137 orang dan awak pesawat dievakuasi menggunakan kendaraan darurat. "Beberapa penumpang mengalami luka ringan selama evakuasi."
Menteri Perhubungan Jepang Yuichiro Hata mengatakan, api tampak di dalam kokpit, tetapi tidak masuk ke kabin penumpang. "Sumber api belum diketahui," kata dia.
Koresponden BBC di Tokyo, Rupert Wingfiel-Hayes, mengatakan, televisi lokal melansir gambar yang menunjukkan sejumlah penumpang dan awak kabin meluncur dari pesawat.
Menurut Paul Lewis, juru bicara Boeing, pihaknya menyadari telah terjadi sesuatu terhadap Boeing 787, yang dioperasikan oleh ANA, sehingga terpaksa mendarat di Takamatsu. "Boeing akan bekerja sama dengan pelanggan kami dan otoritas," ucapnya.
Media lokal melaporkan, pilot melihat asap mengepul di dalam kokpit, dan ANA tidak membantah laporan tersebut. Salah seorang penumpang mengatakan kepada televisi Jepang, NHK, dia mencium bau menyengat saat pesawat tinggal landas.
Menanggapi peristiwa tersebut, ANA dan Japan Airlines, dua perusahaan pelanggan terbesar Boeing untuk pesawat jenis jet, mengatakan akan mengistirahatkan armadanya untuk menjaga keselamatan. ANA memiliki 17 armada Dreamliners, sedangkan Japan Airlines mempunyai tujuh armada.
AL JAZEERA | BBC | CHOIRUL