TEMPO.CO, Punjab - Pemerkosaan massal terhadap penumpang bus kembali terjadi di India. Korbannya, wanita 29 tahun, tengah dalam perjalanan dari desanya di Punjab dan merupakan satu-satunya wanita dalam bus itu.
Petugas kepolisian setempat, Raj Jeet Singh, menyatakan kejadian berlangsung akhir pekan lalu. Bukannya menghentikan laju bus saat sampai di tujuan, sang sopir malah tancap gas membawa wanita itu ke sebuah bangunan, dimana di sana sudah menunggu rekan-rekannya. Ia disekap sepanjang malam sebelum akhirnya dibuang di sebuah desa keesokan harinya.
Singh menyatakan, polisi telah menahan enam tersangka dan masih mencari yang lain. Sedang korbannya saat ini tengah menjalani pemulihan di rumahnya.
Pada hari yang sama, polisi juga menahan pria 32 tahun atas dugaan pemerkosaan dan membunuhan terhadap bocah 9 tahun di distrik Ahmadnagar. Mayat korbannya ditemukan Jumat, setelah dikubur di sebuah tempat.
Palaku dikenal sebagai mantan napi yang baru tujuh bulan bebas. Ia sebelumnya diganjar sembilan tahun penjara untuk kasus yang sama tahun 2003.
Pemerkosaan di India menjadi perhatian publik setelah seorang mahasiswi 23 tahun diperkosa beramai-ramai di atas bus yang melaju. Sang korban mengalami koma sebelum akhirnya meningga dua pekan kemudian. Protes dan aksi massa masih berlangsung hingga hari ini, meminta negara lebih tegas memberi perlindungan bagi kaum wanita.
"Sangat memprihatinkan, bahwa spek keadilan gender belum dibahas dalam pembangunan bangsa kita," kata Seema Mustafa, seorang penulis tentang isu-isu sosial yang mengepalai lembaga think tank Center for Policy Analysis. Tanpa adanya perubahan kebijakan, katanya, hal semacam ini akan terus terulang.
"Polisi belum menangani dengan sungguh-sungguh masalah berat di masa lalu. Pesan yang keluar adalah bahwa hukuman tidak sesuai dengan perbuatan yang mereka lakukan. Penjahat berpikir mereka bisa lolos dari jerat hukum," katanya.
AP | TRIP B