TEMPO.CO, Washington - Boeing 787 Dreamliner akan ditinjau ulang dari sisi desain dan pembuatan oleh pemerintah Amerika Serikat, menyusul lebih dari dua insiden yang dilaporkan. Hingga lima hari setelah pesawat yang dijanjikan mampu menciptakan lompatan dalam dunia penerbangan ini dioperasikan, setidaknya lima insiden telah terjadi.
Federal Aviation Administration mengumumkan kajian komprehensif termasuk pembuatan, desain, dan perakitan, meskipun tetap menekankan keyakinan soal keselamatan pesawat.
Menteri Perhubungan AS, Ray LaHood, mengatakan pesawat ini untuk sementara akan tidak diperkenankan terbang. Ia mengakui pemerintah "prihatin dengan insiden terbaru dan akan mencari penyebabnya".
Sebelumnya pada hari Jumat, pilot pada penerbangan domestik All Nippon Airways (ANA) di Jepang melaporkan retak di kaca depan kokpit sebelum kemudian memutuskan melakukan pendaratan darurat.Sementara dari pesawat lain, ditemukan bocoran oli dari mesin.
Insiden lain yang ditemukan, antara lain di Bandara Boston, adalah bocornya tangki bahan bakar dan percikan api. Pada hari Rabu penerbangan dengan pesawat ini juga dibatalkan karena kesalahan pada sistem kontrol rem.
Presiden Boeing, Ray Conner, mengklaim bahwa Dreamliner telah melalui "proses sertifikasi yang paling ketat dalam sejarah penerbangan". "Kami tidak melihat apa pun yang sangat tidak biasa dalam apa yang telah terjadi," katanya.
GUARDIAN | TRIP B