TEMPO.CO, Paris - Tiga wanita Kurdi ditemukan tewas di pusat Kota Paris, Prancis. Salah satu dari mereka dilaporkan anggota pendiri PKK, gerakan oposisi Turki.
CNN melansir, para perempuan itu ditemukan dengan luka tembak di kepala pada Kamis dinihari di Kurdish Institute di Paris. Salah seorang dari mereka bernama Sakine Cansiz, anggota pendiri Partai Pekerja Kurdistan, atau PKK, yang menjadi oposan pemerintah Turki sejak tahun 1984.
Kantor berita Turki, Anadolu--yang melabeli PKK sebagai sebuah "organisasi teroris", menyebut dua nama lainnya, yaitu Fidan Dogan dan Leyla Soylemez, yang juga diyakini sebagai aktivis PKK.
Seorang pejabat polisi mengatakan bahwa polisi dan petugas pemadam kebakaran menemukan mayat mereka sekitar pukul 01.30.
CNN mengutip pernyataan Menteri Dalam Negeri Prancis Valls Manuel, yang mengatakan bahwa tiga wanita telah "dieksekusi tanpa keraguan". "Pembunuhan itu benar-benar tidak dapat diterima," ujarnya, dan menyatakan bahwa unit antiteror telah dikerahkan.
Seorang aktivis di institut ini menyatakan tidak ada keraguan bahwa penembakan ini bermotif politik. "Ini merupakan sinyal yang sangat mengganggu," kata aktivis Turki, Celil Akdogan, pada koran Nouvel Observateur. "Bayangkanlah, Anda tidak mendapatkan rasa aman di Paris ketika Anda sudah menerima suaka politik, bagaimana hal itu dapat diterima?"
AP | TRIP B