TEMPO.CO, Caracas - Pemimpin kelompok oposisi Venezuela Henrique Capriles Rabu lalu mengatakan menerima putusan Mahkamah Agung yang mengizinkan penundaan pelantikan Presiden Hugo Chavez. Capriles juga menerima putusan yang menyatakan bahwa pemerintahan Chavez tetap akan berlanjut, meskipun presiden tidak dapat diambil sumpah yang dijadwalkan Kamis kemarin.
Menurut Capriles, putusan yang dikeluarkan Mahkamah Agung adalah final dan mengikat. Namun, dia menegaskan keputusan itu tidak akan mengakhiri ketidakpastian yang harus dihadapi negara tersebut. Ia juga menantang Wakil Presiden Nacolas Maduro untuk menyelesaikan persoalan yang paling utama.
"Sekarang putusan telah dijatuhkan sesuai dengan penafsiran Mahkamah Agung," kata dia kemarin. "Tidak ada lagi alasan yang bisa Anda gunakan, Maduro. Sekarang semua tanggung jawab pemerintahan jatuh kepada Anda."
Mahkamah Agung Venezuela menyatakan pengunduran waktu pengambilan sumpah jabatan Chavez, Kamis, 10 Januari 2013, boleh ditunda karena alasan kesehatan.
Penerimaan kelompok oposisi ini cukup mengejutkan karena sebelumnya kelompok oposisi menentang keras rencana penundaan ini. Mereka menilai Chavez harus menjalani pengambilan sumpah jika memang dalam kondisi sehat. Mayoritas DPR Venezuela mendukung Chavez.
Jika tidak, berdasarkan konstitusi, ia seharusnya menyerahkan kekuasaan sementara kepada wakil presiden yang akan berkuasa selama 90 hari. Bahkan, jika memang tidak mampu, kekuasaan diserahkan kepada Ketua Majelis Nasional yang akan menyiapkan pemilu baru dalam 30 hari ke depan.
GUARDIAN | RAJU FEBRIAN