Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PBB Tak Sanggup Atasi Masalah Pengungsi Suriah

image-gnews
Pengungsi Suriah di kamp pengungsi, Boynuyogun, Turki. AP/Selcan Hacaoglu
Pengungsi Suriah di kamp pengungsi, Boynuyogun, Turki. AP/Selcan Hacaoglu
Iklan

TEMPO.CO, Jenewa - Lembaga Program Pangan Dunia (WFP) PBB mengaku tak sanggup lagi mengatasi derita kelaparan para pengungsi Suriah yang mencapai satu juta orang.

Pengakuan tersebut disampaikan juru bicara WFP, Elisabeth Byrs, kepada media, Rabu, 9 Januari 2013. Menurutnya, WFP selama ini berusaha mengatasi penderitaan 1,5 juta pengungsi dari total 2,5 jiwa pengungsi di sana.

Roti dan bahan bakar minyak, komoditi yang disetujui pemerintah untuk disampaikan kepada pengungsi, sangat terbatas. "Partner utama kami, Bulan Sabit Merah Arab Suriah kewalahan dan tak memiliki kapasitas untuk meningkatkan bantuan," kata Byrs dalam jumpa pers di Jenewa.

Bulan lalu, PBB mengajukan bantuan senilai US$1,5 miliar atau setara dengan Rp 14,6 triliun guna mengatasi penderitaan rakyat Suriah akibat situasi yang memburuk akibat perang.

Empat juta penduduk di negara tersebut membutuhkan bantuan kemanusiaan sesegera mungkin, termasuk sekitar dua juta orang kehilangan tempat tinggal karena dibombardir pasukan pemerintah untuk mengusir kelompok oposisi.

Menurut Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, sekitar 60 ribu orang telah tewas semenjak konflik yang telah berlangsung selama 21 bulan antara pasukan Presiden Bashar al-Assad dan pemberontak yang mencoba menggulingkan pemerintah.

Pada bagian lain, para pengungsi Suriah frustasi atas kondisi kehidupan yang memilukan di kamp penampungan. Baku hantam terjadi antarmereka di kamp pengungsi Zatari, Selasa pagi waktu setempat, 8 Januari 2012, setelah hujan lebat dan cuaca dingin sehingga memperburuk kondisi pengungsi di sana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Insiden dimulai ketika sejumlah besar pengungsi antri seperti biasanya untuk mendapatkan makanan," lapor koresponden Al Jazeera Nasreen El-Shamayleh dari Amman, ibu kota Yordania. Dia menambahkan, pengungsi putus asa akibat cuaca dingin dan hujan yang menimbulkan banjir di tenda mereka.

WFP, jelas El-Shamayleh, kini dihadapkan pada kesulitan menyediakan makanan dan mengatasi para pengungsi Suriah yang kehilangan tempat tinggal, serta akses guna menjangkau ke tempat penyimpanan bahan makanan.

"World Food Progamme terhalang oleh akses yang sulit ke pelabuhan laut Tartous untuk mengambil bahan makanan dan perlengkapan lainnya," kata El-Shamayleh.

Dia mengimbuhhkan, "Hanya lokal partner yang bisa melakukannya, misalnya Bulan Sabit Merah Arab Suriah. Badan ini diizinkan menyalurkan bantuan, meskipun lembaga lainnya diperbolehkan tetapi sangat dibatasi (pemerintah)."

November 2012 lalu, WFP menarik pulang sejumlah staf non-esensial dari Damaskus. Byrs katakan, beberapa stafnya di Kota Homs, Aleppo, Tartous, dan Qamisly, daerah yang paling berbahaya, ditarik keluar.

AL JAZEEERA | AL AKHBAR | CHOIRUL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

13 hari lalu

Penjelasan Jokowi Soal Presiden Cawe-cawe Jelang Pemilu 2024
Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.


Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

44 hari lalu

Seorang konservasionis dari pusat penelitian perikanan laut melepaskan hiu bambu bergaris coklat ke laut dalam upaya untuk meningkatkan populasi hiu di Rayong, Thailand, 1 Juni 2021. Para peneliti pekan lalu melepaskan 40 hiu bambu berpita coklat, berusia antara 2 dan 3 bulan, di terumbu karang buatan yang dibuat khusus pada kedalaman 18 meter (60 kaki). REUTERS/Kriengkrai Attanartwong
Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.


Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

49 hari lalu

Pelampung (buoy)  air dangkal dapat mendeteksi gerakan kecil dan perubahan dasar laut yang sering merupakan pertanda bahaya alam seperti gempa bumi, gunung berapi, dan tsunami. Kredit: University of South Florida
Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.


Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

21 September 2023

Presiden Jokowi menunjukkan SK Perhutanan Sosial & Adat dalam puncak Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan dan Energi Baru Terbarukan (Festival LIKE) di Indonesia Arena, GBK, Jakarta, Senin, 18 September 2023. Festival LIKE merupakan rangkuman akumulasi kerja Presiden pada bidang Lingkungan Hidup, Iklim, Kehutanan, dan Energi, khususnya energi terbarukan.  TEMPO/Subekti
Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

Presiden Jokowi berulangkali tidak hadir secara langsung dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)


Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

20 September 2023

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

Pembelajaran sepanjang hayat dan meningkatkan keterampilan menjadi kunci mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG.


Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

26 April 2023

Ketua Umum Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Whasfi Velasufah (kiri) dan Koordinator Hubungan International IPPNU Sururoh Uthman (kanan). Foto: Istimewa
Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

Dua kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mewakili Indonesia di forum diskusi internasional ECOSOC Youth Forum PBBB


Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

5 April 2023

Wanita Afghanistan menghadiri peresmian perpustakaan wanita di Kabul, Afghanistan, 24 Agustus 2022. REUTERS/Ali Khara/File Foto
Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

Larangan Taliban mendorong PBB meminta semua staf - pria dan wanita - untuk tidak masuk kerja selama 48 jam.


UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

29 April 2022

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

Pada tahun ini Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menembus posisi 10 besar dunia untuk SDG 1, yaitu No Poverty atau Tanpa Kemiskinan.


Siswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB

2 Maret 2022

Muhammad Andrianudin, siswa MAN 2 Mataram, salah satu wakil Indonesia pada Model United Nation (MUN). kemenag.go.id
Siswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB

Muhammad Andrianudin, siswa kelas 12 Program Keagamaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Mataram menjadi wakil Indonesia di simulasi sidang PBB atau MUN.


Sekolah Bogor Raya Jadi Tuan Rumah Simulasi Sidang PBB Harvard Student Agencies

15 Februari 2022

Kantor PBB di Jenewa, Swiss.
Sekolah Bogor Raya Jadi Tuan Rumah Simulasi Sidang PBB Harvard Student Agencies

Sekolah Bogor Raya menjadi tuan rumah Harvard Student Agencies Model United Nations yang diikuti siswa dari enam benua.