TEMPO.CO, New Delhi - Presiden Pranab Mukherjee mengatakan dirinya sangat malu atas tragedi pemerkosaan brutal yang menimpa Jyoti Singh Pandey. Gadis 23 tahun itu akhirnya tewas setelah dirawat rumah sakit di Singapura. Mukherjee berjanji akan meningkatkan keamanan terhadap perempuan India pada 2013.
Berbicara untuk pertama kalinya mengenai tragedi pemerkosaan 16 Desember itu, ia berkata, ”Kami semua malu. Bila sebuah bangsa tidak dapat menghormati ibu dan putrinya, bangsa itu tidak beradab.”
Kepada anggota parlemen negara bagian Uttar Pradesh, India, seperti dilansir situs DNA, Rabu, 9 Januari 2013, Mukherjee menegaskan untuk menjunjung tinggi kehormatan perempuan tidak hanya dengan aturan hukum. “ Hal itu harus dijaga lewat budaya, sistem sosial, dan kehidupan bermasyarakat," ujarnya.
Menteri Kabinet Uttar Pradesh yang menangani parlemen, Azam Khan, turut berkomentar mengenai tragedi pemerkosaan itu. Menurut dia, pemerkosaan itu merupakan tragedi yang penting dan harus ditindak dengan hukuman tegas. “Pengadilan untuk kasus pemerkosaan dan pembunuhan tidak boleh lebih dari satu bulan,” Azam menegaskan.
L DNA | SITA PLANASARI AQUADINI