TEMPO.CO, Kona - Pemberontak Mali menangkap sedikitnya 12 serdadu pemerintah serta merampas kendaraan dan perlengkapan tempur. Demikian keterangan mereka kepada media, Senin, 7 Januari 2013.
Insiden penangkapan itu terjadi pada Senin ketika para tentara itu patroli di luar Kota Kona dan dekat Kota Mopti. Sebelumnya, pada Senin dinihari waktu setempat, pasukan keamanan pemerintah menembaki kelompok bersenjata Ansar Dine, yang memilik hubungan dengan al-Qaeda, di sebelah timur Mopti.
Baca Juga:
Dalam keterangannya kepada kantor berita Reuters, seorang anggota militer mengatakan, kelompok-kelompok bersenjata Islam melakukan konvoi patroli dengan truk pikap dilengkapi senjata tempur di kawasan Mopti, tempat pasukan pemerintah dikerahkan ketika terjadi pemberontakan.
"Jumlah para pemberontak begitu banyak dan terlihat di beberapa tempat, kami menunggunya. Jika mereka menyerang kami, kami akan serang balik," kata pejabat yang tak bersedia disebutkan namanya.
Seorang pejabat militer yang identitasnya tak mau diketahui mengatakan, para pemberontak telah menjangkau Desa Bourei, hanya berjarak 40 kilometer dari kota terakhir di pangkalan militer Mali. Keterangan pejabat ini dibenarkan oleh seorang karyawan perusahaan bus Binket Transport.
"Ada sejumlah pemberontak Islam di Bourei mengendarai berbagai jenis kendaraan dan melengkapi diri dengan senjata hasil rampasan dari militer Mali," kata Mamadou Guindo kepada Associated Press.
Pemerintah Mali kehilangan kontrol setengah dari wilayah negara di utara. Bahkan, sejak April 2012, pemberontak meningkatkan kekuatannya setelah terjadi kekosongan pemerintahan akibat kudeta Maret 2012, yang menyebabkan Presiden Mali terjungkal.
Sebuah kelompok yang menamakan diri Ansar Dine ingin menerapkan hukum secara ketat, Syariah Islam, di wilayah bagian utara, yakni dengan melakukan eksekusi hukuman di muka umum, memotong tangan, dan mencambuk pelaku pelanggaran.
Seorang juru bicara Ansar Dine menolak berkomentar atas laporan yang menyebutkan, pada Senin waktu setempat, kelompok mereka sudah mendekat ke garis kawasan yang dikuasai pemerintah.
AL JAZEERA | CHOIRUL