TEMPO.CO, New Delhi--Saksi peristiwa pemerkosaan terhadap mahasiswi kedokteran India yang akhirnya meninggal dunia, buka suara. Dia adalah teman pria korban yang saat kejadian berada di dalam bus yang sama.
Pria yang enggan disebut namanya ini menceritakan kronologis kejadian kepada televisi berita India "Zee News". Ini pertama kalinya ia bicara tentang peristiwa yang terjadi pertengahan bulan Desember 2012 lalu.
Menurut dia, setelah membayar ongkos ia dan teman perempuannya yang berusia 23 tahun itu naik ke atas bus. Tapi saat berada di dalam, ia dan korban dipukul hingga pingsan oleh sekumpulan pria yang telah berada lebih dulu di dalam bus tersebut. Lalu mereka menyerang teman wanitanya itu.
Pria ini mengatakan jika jendela bus yang mereka naiki cukup gelap. Ia percaya jika kelompok tersebut telah sengaja dan merencanakan perangkap untuk mereka.
"Kami mencoba melawan mereka. Meskipun teman saya itu bertarung melawan mereka, ia tetap mencoba menyelamatkan saya," ujarnya seperti dikutip dari laman BBC, Jumat, 4 Januari 2013.
Dia menambahkan, "Dia mencoba menghubungi nomor polisi 100, tapi tersangka membuang handphone-nya,".
Setelah melakukan perbuatan bejat mereka, gerombolan itu melempar mereka dari bus.
Saksi ini mengkritik dan menyesalkan lambannya reaksi polisi yang datang terlambat. Ditambah lagi, polisi membawa mereka ke rumah sakit yang salah. "Teman saya berdarah-darah. Bukannya membawa kami ke rumah sakit terdekat, polisi membawa kami ke rumah sakit yang jauh," ujarnya.
Peristiwa itu menyebabkan kemarahan nasional. Sejumlah protes terjadi di India, dan menyerukan perlindungan yang lebih besar bagi perempuan. Pemerintah India pun memperbanyak pasokan polisi perempuan di setiap kantor polisi di Delhi.
BBC | MUNAWWAROH