TEMPO.CO, Monroe, Connecticut - Sekitar 400 siswa Sekolah Dasar Sandy Hook sudah mulai kembali bersekolah sejak Kamis, 3 Januari 2013 waktu setempat. Namun, mereka tak menggunakan sekolah lama karena polisi masih melakukan investigasi selepas terjadinya penembakan yang menewaskan 20 siswa dan enam guru sekolah itu pada 14 Desember 2012.
Sebagai gantinya, para murid itu menggunakan gedung yang tadinya Sekolah Menengah Chalk Hill di Monroe, sekitar 7 kilometer dari sekolah lama.
Sekolah ini dicat ulang dan diberikan furnitur agar anak merasa nyaman. Ruang kelas pun diisi meja-meja milik siswa dan didekorasi menyerupai kelas lama mereka agar suasananya tak asing bagi siswa. Pekerja yang kebanyakan merupakan sukarelawan bahkan meninggikan lantai toilet agar cocok digunakan bagi tubuh mungil milik anak SD.
"Semua meja kami ada di sana," kata Ben Paley, 9 tahun, kepada CNN, Kamis. Mereka juga mendapatkan barang-barang yang tertinggal pada saat kejadian.
Di perjalanan, anak-anak itu sudah disambut dengan berbagai ucapan dan gambar-gambar agar mereka kembali bersemangat ke sekolah. Spanduk bertuliskan "Selamat datang, kami mencintai kalian" dan "Kami selalu mendoakan kalian" bertebaran di jalan menuju sekolah. Ada pula 26 hiasan bergambar malaikat yang dipasang di pinggir jalan, menggambarkan para korban yang meninggal dalam penembakan oleh Adam Lanza itu.
Salah seorang anggota kepolisian Monroe yang berjaga di sekolah, Letnan Keith White, mengatakan para siswa terlihat ceria. "Mereka bersemangat melihat sekolah baru mereka dan senang bertemu kawan-kawannya," kata White seperti dikuti oleh Los Angeles Times, Kamis.
Meski berusaha membuat suasana yang nyaman, sisa-sisa tragedi masih terlihat, yakni dari banyaknya polisi yang berjaga dan memeriksa identitas pengantar serta anjing untuk terapi dan konsultan psikologi.
Namun, pihak sekolah maupun kepolisian berusaha agar situasi segera kembali normal. "Kami menggunakan jadwal pelajaran yang biasa dan melakukan hal-hal yang membuat mereka nyaman," kata pengawas Sekolah Umum Newtown, Janet Robinson.
Selain itu, penjagaan pun akan disesuaikan dengan hasil evaluasi tiap pekan. "Kami ingin mereka merasa ini sekolah biasa, bukan tempat yang dijaga ketat oleh polisi," ujar Letnan White.
LOS ANGELES TIMES | DAILYMAIL | ANGGRITA DESYANI