TEMPO.CO, London - Perayaan Natal dan tahun baru sudah berakhir, namun aromanya belum juga hilang, terutama pada kota-kota di London, Inggris. Di sana, kegembiraan akhir tahun telah meninggalkan bau busuk hingga menyengat hidung. Sebab, tak ada petugas kebersihan yang mengangkut tumpukan sampah dari rumah penduduk.
"Sudah hampir tiga pekan sampah rumah tangga menimbun," tulis Daily Mail, Rabu, 2 Januari 2013. "Tumpukan sampah itu terbalut kantong plastik hitam serta kotak kardus," tulis Daily Mail, Rabu, 2 Januari 2013.
Beberapa kota yang berserakan sampah adalah Bristol, Birmingham, dan Edinburgh. Menurut masyarakat, gundukan sampah itu merupakan kesalahan dewan kota. Sebab, mereka mengizinkan petugas kebersihan libur panjang, menjelang Natal serta tahun baru, tanpa petugas pengganti.
"Saya mengerti bila pekerja kebersihan juga butuh libur," kata satu penduduk. "Tapi libur selama tiga pekan? Itu tidak masuk akal."
Di Harborne, Birmingham, kawasan elite yang harga rumahnya di atas £400,000, setara Rp 62 miliar, sampah sudah menumpuk sejak 16 Desember 2012. "Dewan Kota Birmingham telah mengenyampingkan layanan terdepan bagi warganya," ujar penduduk perumahan elite di Carless Avenue.
Timbunan sampah yang terus meninggi kini mulai meresahkan masyarakat. Bau busuk tercium di mana-mana. Mereka mengkhawatirkan timbulnya penyakit dari sampah itu.
Seorang penduduk, Pat Clarke, 68 tahun, mengatakan bahwa tumpukan sampah sangat berbahaya bagi dia dan orang lanjut usia lainnya. Sebab sampah itu tak cuma berbentuk padat, melainkan juga cair.
"Jalanan menjadi licin," kata Clarke. "Susah berjalan dengan kruk ketika melintasi jalanan yang penuh sampah botol dan air."
Menurut seorang juru bicara Dewan Kota Birmingham, libur pengangkutan sampah pada Natal sudah dipublikasikan jauh-jauh hari. Di hari lain, termasuk tahun baru, jadwal pengangkutan sampah kembali normal.
"Bila ada sampah yang mendesak diangkut, penduduk bisa membawanya ke pusat daur ulang rumah tangga," kata dia. "Lokasi daur ulang itu ada di lima titik di Birmingham."
DAILY MAIL | CORNILA DESYANA