TEMPO.CO, Jalur Gaza - Israel membuka pembatasan yang memungkinkan bahan bangunan dikirim ke Jalur Gaza. Berbarengan dengan itu, mereka juga mencabut larangan impor kerikil ke Gaza.
Israel sebelumnya melarang bahan konstruksi, takut disalahgunakan sebagai senjata untuk melawan mereka. Israel masih melarang sebagian besar impor dan ekspor dari wilayah tersebut.
Mereka juga masih mempertahankan blokade laut dan mengontrol wilayah udara Gaza, yang dikatakan perlu untuk keamanan Israel. Kelompok hak asasi manusia mengatakan tindakan Israel sama saja dengan hukuman kolektif terhadap warga Palestina di Gaza.
Seorang pejabat Palestina yang bertanggung jawab atas titik persimpangan untuk barang antara Gaza dan Israel, Raed Ghalban, mengatakan pencabutan larangan impor kerikil saja tak cukup. "Tak cukup untuk membangun kembali Gaza," ujarnya.
Sebelumnya Israel mencabut larangan atas impor barang konsumsi pada tahun 2010, menyusul tekanan internasional setelah delapan aktivis pro-Palestina asal Turki tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel. "Sekarang kita sedang berbicara tentang pelonggaran permanen," kata juru bicara militer Israel, Mayor Guy Inbar pada Associated Press.
Baca Juga:
BBC | TRIP B